1 Yohanes 1:5
"Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan."
Allah adalah terang. Ini berarti, Ia sungguh-sungguh kudus, benar, dan murni. Allah tidak mungkin bertoleransi terhadap segala bentuk dosa.
Sebagaimana terang adalah hakiki Allah dalam ekspresi-Nya, kegelapan adalah hakiki Iblis dalam perbuatannya yang jahat (3:8). Kegelapan mengacu kepada kejahatan, dosa, dan ketidakmurnian. Kegelapan juga menyatakan kebohongan, kepalsuan, dan ketidak-aslian. Menurut konteksnya kegelapan ini adalah kegelapan dosa (1 Yoh. 1: 7-10).
Terang dan gelap sangat bertentangan, tetapi kita selalu membuatnya menjadi abu-abu. Bagi Allah tidak ada sesuatu yang di tengah-tengah, yang tidak terang juga tidak gelap; juga tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya. Ibrani 4:13 mengatakan, "Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab."
Dalam Kisah Para Rasul 5 diceritakan mengenai suami istri yang bernama Ananias dan Safira. Mereka menjual tanah mereka, menyisihkan sebagian dari hasil penjualan tersebut, dan mempersembahkan sisanya di depan kaki para rasul. Tetapi mereka berbuat seolah-olah telah mempersembahkan semuanya. Petrus berkata, "…. Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar