Di televisi kita, banyak banget sinetron yang menampilkan karakter
seorang dokter dan pekerjaannya di rumah sakit. Sayangnya,
banyak nada sumbang tentang pencitraan dokter di sinetron yang
biasanya dibuat antagonis, dandanan mirip germo, dan licik.
Penulis skenario juga dengan semangat menciptakan adegan-
adegan aneh.
Dokter yang menonton, tentu saja ngomel. Sesekali dia akan teriak
di depan televisinya, “BAH! MANA PERNAH ADA DI RUMAH SAKIT
SEPERTI INI?“ atau ”BAH!!! ITU KAN OBAT BUAT DICOLOKIN KE
DUBUR? MASA DIMAKAN?” atau “BAH! MASA PASIEN DIRAWAT
MENOR BANGET PAKE LIPSTIK?” , teriak dokter itu sambil menarik-
narik rambutnya.
Buat penulis skenario & crew yang membuat cerita tentang
dokter, tolong di-survey dulu, dong. Jangan sering-sering
berlindung di balik alasan, “Namanya juga film!”. Akhirnya
masyarakat yang dibodoh-bodohi.
Tulisan ini aku buat karena secara nggak sengaja aku menonton
sebuah sinetron tentang dokter. Bukannya sedih atau terharu,
malah aku ketawa-ketawa sendiri. Kenapa? Karena banyak banget
kejadian di situ yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Apa aja?
1.ADEGAN SEKARAT
Pernah lihat adegan ini?
“Uhuk..uhuk… Nak…. Ibu sudah tidak kuat lagi… Uhuk..uhuk….
Ibu… uhuk…Ibu pesan… uhuk… jaga adik-adikm uhuk..uhuk…
u…… aaaah…”
Kenyataannya:
Aku nggak pernah ngeliat pasien sekarat yang terbatuk-batuk saat
ajal menjemput.
Kalau pun ada, kenapa harus pakai batuk? Masa setiap adegan
sekarat semua sinetron pakai adegan batuk? Apa nggak bosan?
Coba kalo kreatif dikit, sekali-sekali pakai bersin.
“Hatchiii….hatchii… Ibu sudah tidak kuat lagi… hatchiii!!! Ibu…hachi…
ambilkan tisu, Nak.. hatchi… jaga adik-adikm…hatchiiii… u…
aaaaahatchiii…”
Lebih seru, kan?
2. CABUT INFUS SEENAK UDELNYA
Pernah lihat adegan ini?
“Aaaah… kenapa aku tiba-tiba di rumah sakit? Selang-selang apa
ini, menempel di tubuhku? Aku harus melarikan diri sekarang!”
Lalu aktor/aktris itu mencabut selang oksigen dan, parahnya,
mencabut selang infus dengan sekali tarik.
Kenyataannya:
CROOOOT!!! Bisa mandi darah kalau jarum abbocath (jarum infus
yang masuk ke pembuluh darah) ditarik paksa seperti itu!
Bayangkan adegan ini di dunia sebenarnya :
“Aaaah… kenapa aku tiba-tiba di rumah sakit? Selang-selang apa ini
menempel di tubuhku? Aku harus melarikan diri sekarang!”
Lalu aktor/aktris itu mencabut selang oksigen dan parahnya
mencabut selang infus dengan sekali tarik.
Dokter tiba-tiba masuk.
Dokter : “Oh.. kamu sudah sadar..”
CROOOOT!!! Darahnya muncrat ke muka dokter itu.
Dokter : “MY EYES!!! MY EYES!!! I’M BLIND!!!”
3. ADEGAN OPERASI MATA
Burem… burem… Enam detik kemudian, penglihatan si pasien
sudah sangat jelas.
Pertama, tidak ada yang namanya cangkok bola mata. Yang ada
cangkok kornea atau lapisan bening yang ada di bagian depan
mata, and, please, gak pernah ada yang setelah matanya dibuka
langsung bisa melihat. Mereka harus melewati proses pemulihan
dulu.
Aku pernah ditanya keluarga pasien, “Dokter, setelah Ibu saya
dioperasi cangkok kornea ini, kok masih gak langsung bisa melihat
jelas? Kok nggak kayak di TV, ya?”
Kalo seperti ini, siapa yang mau disalahkan? Palingan jatuh-
jatuhnya, si dokter harus menjelaskan proses yang sebenarnya
kepada pasien dan keluarganya sampai mulut berbusa-busa.
Dan satu lagi, kalau operasi mata itu, yang dibalut cuma matanya
aja. Perbannya gak sampai keliling kepala. Emangnya mau main
mumi-mumian?
4. AMNESIA
Kecelakaan lalu amnesia atau lupa ingatan.
“Aku dimana? Kamu siapa??? Kamu siapa???” kata penderita pada
seseorang di depannya.
“Aku adalah ….. majikanmu,” jawab orang itu dengan wajah
serius.
Dan dalam waktu sekejap, tiba-tiba kepala penderita amnesia itu
terbentur lagi saat hendak berdiri dari tempat tidur — dan
langsung ingat semua!
“Hey! Kamu bukan majikanku! Kamu pembantuku!!!”
Pembantu : “Oops!”
5. BALUT LUKA
Kalau kecelakaan, pasti jidatnya dibalut semua sampai melingkar
keliling kepala, ditambah darah boongan, bulat dan merah, tepat
menodai kain kassa pembalut luka.
Umm… boong banget, nih. Kalo bekas Betadine, sih, bolehlah.
Tapi kalau darah merah? Berarti lukanya gak diobatin, dong!
“Papa… kau terluka!”
“Papa… jidatmu sedang datang bulan!”
6. OPERASI
Kalau yang namanya di ruang operasi, dokter itu nggak pernah
ada yang pake jas putih dokter doang! Pasti ganti baju operasi
yang steril. Warna dan modelnya beda! Ini, jas dokter bekas
ngupil juga main masuk aja!
Pernah juga pas sedang melakukan operasi, dokternya keluar-
masuk cuma buat nemuin keluarga pasien!
“Ibu… anak Ibu mau kita operasi sekarang.”
Dokternya masuk lagi ke ruang operasi, terus keluar lagi.
“ Ibu…apakah anak Ibu menderita penyakit lain?”
Dokternya masuk lagi, keluar lagi.
“Ibu… perutnya sudah kita sayat. Apakah anak Ibu pernah
menderita bisul?”
Pokoknya, itu dokter keluar masuk ruang operasi pake baju jas
dokternya dengan bertanya hal-hal yang nggak penting.
Kalau sempat ada dokter begini di kehidupan nyata, tuh dokter
udah disate, ‘kali!
7. RUANG ICU
Ruang ICU isinya cuma oksigen doang! Buset, ini ICU dimana?
Kilimanjaro?
ICU itu banyak instrumen-instrumen, seperti alat bantu
pernafasan, alat monitor jantung, dan sebagainya.
Yaaah, mungkin properti-nya sulit, ya? But, who cares?!!! Tetap
tidak sesuai dengan realita. Pembohongan publik? Mungkin.
Buktinya ada yang dirugikan karena ini. Dokter , yang terpaksa
berkali-kali menjelaskan ke pasien sampai berbuih mulutnya.
—
Cape juga kalau diingat satu-persatu, soalnya masih banyak lagi.
Cuma, yah, gitu, deh… Biasanya sebelum masuk rumah sakit,
pemeran utamanya tabrakan dulu. Kalau dipikir-pikir, kenapa, ya,
sinetron Indonesia demen banget dengan adegan tabrakan mobil?
Sekali-sekali kepengen juga melihat adegan ditabrak kereta api…
atau ditabrak pesawat pengintai atau UFO…banteng… kuda…
Atau:
Rina lari dari rumah setelah mengetahui bahwa dirinya anak
angkat. Setelah berlari ke jalanan, ibunya menjerit:
“RINAAAA!! AWAS BEKICOT ITU!!!!”
Rina: “AAAAA….!!!!“
*pingsan & amnesia lagi*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar