Sabtu, 20 November 2010

Gereja Arushayat (1)

Ef. 1:9-11
Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan—kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya.

Untuk memakai kitab Amsal dengan tepat, kita harus mengenal ekonomi Allah. Ekonomi Allah adalah bahwa Allah menjadi manusia supaya manusia bisa menjadi Allah di dalam hayat dan sifat tetapi tidak di dalam Keallahan untuk menghasilkan organisme dari Allah Tritunggal, yaitu Tubuh Kristus, yang merampungkan Yerusalem Baru.
Menurut ekonomi-Nya…amsal bukanlah agar kita bisa membangun manusia lama kita, mengembangkan ego kita dan manusia alamiah kita. Sebaliknya, amsal-amsal itu adalah agar kita membangun manusia baru kita. Untuk tujuan inilah bahwa amsal-amsal itu berguna. Ketika kita masih hidup di dalam tubuh ini, kita memerlukan Amsal untuk memberikan instruksi-instruksi kepada kita tentang bagaimana hidup dengan tepat di dalam begitu banyak aspek, untuk membangun manusia baru kita.

Kita perlu mempertimbangkan apa yang Allah lakukan di dalam kekekalan yang lampau. Efesus pasal 1 dan 3 memberikan satu pandangan sekilas kepada kita tentang apa yang Dia lakukan sebelum waktu di mulai. …[Lihat Efesus 1:9-11 di atas]. Efesus 3:9-11 mengatakan, “Dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang sudah berabad-abad tersembunyi di dalam Allah yang menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh gereja diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Ada banyak istilah penting yang dipakai oleh Paulus di dalam ayat-ayat ini—kehendak Allah, tujuan Allah, kerelaan kehendak Allah, rencana Allah, dan ekonomi Allah.
Kita telah melihat bahwa garis sentral dari wahyu ilahi dimulai dari Allah. Kemudian wahyu ilahi ini menunjukkan kepada kita tentang ekonomi ilahi dan penyaluran ilahi. Allah sendiri, ekonomi Allah, dan penyaluran Allah bisa terlihat di seluruh Alkitab. Ketiga butir ini adalah garis sentral dari wahyu ilahi:…Allah sendiri, ekonomi Allah, dan penyaluran Allah.
Ekonomi ilahi adalah hasil dari kehendak, tujuan, kerelaan, dan rencana Allah. …Kehendak Allah adalah apa yang Dia lakukan dan yang ingin Dia lakukan. Kerelaan kehendak Allah terwujud di dalam kehendak-Nya, karena itu, kehendak-Nya muncul terlebih dahulu. Kehendak Allah ini tersembunyi di dalam Allah sebagai satu misteri, karena itu, Efesus 1:9 membicarakan tentang “misteri/rahasia kehendak-Nya.” Di dalam kekekalan, Allah merencanakan satu kehendak. Kehendak ini tersembunyi di dalam Dia; karena itu, ini adalah satu misteri. Kehendak Allah sebagai misteri yang tersembunyi di dalam Allah ini menghasilkan ekonomi Allah, dispensasi Allah (3:9). Dari kehendak Allah ini menghasilkan ekonomi Allah melalui tujuan, kerelaan kehendak, dan rencana-Nya.
Tujuan Allah adalah maksud Allah yang dibuat sebelumnya. Kerelaan kehendak Allah dibuat di dalam Allah sendiri (Ef. 1:9b). Ini menunjukkan bahwa kerelaan kehendak Allah bukan hanya terwujud di dalam kehendak Allah melainkan juga di dalam tujuan Allah. Kita telah ditakdirkan menurut tujuan Allah sepanjang zaman, yang adalah tujuan kekal-Nya (1:11a; 3:11). Tujuan Allah itu kekal. Ini adalah rencana kekal Allah yang dibuat di dalam kekekalan yang lampau sebelum permulaan waktu.
Kerelaan kehendak Allah adalah yang membuat Allah gembira. Ini adalah yang Allah suka, yaitu yang menyukakan Allah. …Allah telah menakdirkan kita kepada keputraan menurut kerelaan kehendak-Nya (Ef. 1:5). Ini berarti bahwa Allah suka memiliki putra-putra. Penakdiran-Nya adalah kepada keputraan. Kepada berarti bagi atau di dalam pandangan. Penakdiran Allah terhadap kita adalah bagi keputraan-Nya atau di dalam pandangan akan keputraan-Nya. Allah gembira dan senang akan mendapatkan putra-putra. Ini adalah kerelaan kehendak-Nya untuk memiliki kita sebagai putra-putra-Nya.
Allah telah membuat kita mengenal misteri kehendak-Nya menurut kerelaan kehendak-Nya, yang Dia maksudkan di dalam diri-Nya sendiri (Ef. 1:9). Pertama, ada kehendak Allah, kedua, tujuan Allah, dan ketiga, kerelaan kehendak-Nya.


2 Kor. 13:13
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

Yoh. 4:14
Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.

Allah damba untuk memiliki gereja untuk menjadi Tubuh Kristus sebagai kepenuhan-Nya bagi satu ekspresi yang korporat dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses (Ef. 1:23; 3:19b). Ini bukan sekadar satu jemaat yang terdiri dari banyak kaum beriman. Tubuh Kristus adalah satu Tubuh yang organik dari satu persona yang besar—Kristus. Agar Kristus bisa memiliki satu Tubuh yang demikian, maka Dia harus menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan dan tebusan-Nya.
Penggenapan dari ekonomi ilahi ini adalah oleh penyaluran ilahi dari Trinitas ilahi. Allah itu ilahi, dan Dia juga tritunggal. Dia itu tritunggal untuk melengkapi langkah-langkah bagi penyaluran diri-Nya sendiri ke dalam kita.

Lapisan yang paling dalam dari wahyu ilahi di dalam Alkitab adalah Allah itu sendiri, dan bukan sekadar Allah sendirian saja, melainkan juga ekonomi dan penyaluran Allah. Ekonomi Allah adalah rencana dan pengaturan-Nya yang berasal dari kedambaan dan tujuan-Nya. Penyaluran Allah adalah penyaluran dan pembagian-Nya menurut rencana dan pengaturan ini.
Maksud Allah di dalam ekonomi-Nya, yaitu pemerintahan rumah tangga-Nya adalah menyalurkan diri-Nya sendiri di dalam Trinitas Ilahi-Nya—Bapa, Putra, dan Roh itu—ke dalam umat pilihan-Nya.
Allah sungguh memiliki satu ekonomi, satu administrasi rumah tangga, untuk melaksanakan tujuan kekal-Nya. Ekonomi ini adalah operasi/pekerjaan universal-Nya. …Hari ini…Allah sedang bekerja di dalam satu hal dan bagi satu hal: Dia sedang meluangkan waktu dengan sabar untuk menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam semua umat pilihan-Nya. Segala sesuatu yang disinggung di dalam Perjanjian Baru mengenai Allah berhubungan dengan penyaluran-Nya bagi ekonomi-Nya.
Allah kita itu tritunggal bagi tujuan menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Dia adalah Bapa, seluruh buah semangka itu. Dia juga adalah putra, yang dipotong menjadi beberapa bagian. Dia juga adalah Roh itu, yang diperas menjadi jus. Supaya sebuah semangka yang besar bisa masuk ke dalam manusia, maka ia harus melalui semua proses ini. Tahap-tahap ini adalah tahap-tahap dari penyaluran itu. Semangka itu bukan hanya perlu disalurkan, melainkan juga harus dicerna, dan diasimilasi menjadi susunan manusia. Demikian juga, Allah Tritunggal—Bapa, Putra, dan Roh itu—telah melalui proses menjadi Roh pemberi hayat supaya kita bisa minum Dia dan supaya Dia bisa menjadi elemen kita. Iniah penyaluran ilahi dari Trinitas ilahi.
2 Korintus 13:13 adalah satu bukti yang kuat bahwa trinitas dari Keallahan itu bukanlah untuk pemahaman teologi sistematik, melainkan bagi penyaluran Allah sendiri di dalam Trinitas-Nya ke dalam umat pilihan dan tebusan-Nya. DI dalam Alkitab, Trinitas itu tidak pernah diwahyukan sekadar sebagai satu doktrin. Hal ini selalu diwahyukan atau disinggung dalam hubungannya Allah dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya, terutama dengan manusia yang diciptakan oleh-Nya dan lebih-lebih lagi dengan umat pilihan dan tebusan-Nya.
Wahyu ilahi tentang trinitas Keallahan di dalam Firman Kudus, dari Kejadian sampai Wahyu ini bukanlah untuk pengkajian teologi, melainkan bagi pemahaman akan bagaimana Allah di dalam trinitas-Nya yang misterius dan menakjubkan ini menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya, agar kita sebagai umat pilhan dan tebusan-Nya bisa, seperti yang ditunjukkan di dalam berkat dari para rasul kepada kaum beriman Korintus, mengambil bagian, mengalami, menikmati, dan memiliki Allah Tritunggal yang telah melalui proses sekarang dan sampai selama-lamanya.
Kedambaan Allah dengan maksud-Nya yang kuat adalah menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya sebagai hayat mereka, sebagai suplai hayat mereka, dan sebagai segala sesuatu mereka. Untuk melaksanakan penyaluran ini, Dia perlu menjadi tritunggal.
Bapa sebagai pemula adalah sumber air; Putra sebagai ekspresi adalah mata air; dan Roh itu sebagai transmisi adalah aliran. Roh itu sebagai aliran adalah pencapaian, penerapan dari Allah Tritunggal, bagi pembagian diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya.


Mzm. 68:20
Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita, Allah adalah keselamatan kita. S e l a

2 Tes. 3:16
Kiranya Ia, Tuhan damai sejahtera, mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus menerus kepada kamu dalam segala hal. Tuhan menyertai kamu sekalian.

Hari ini, Kristus di dalam kaum beriman adalah Roh pemberi hayat. Dia menyalurkan hayat ilahi dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses kepada kita supaya kita dapat menjadi satu roh dengan Dia (1 Kor. 6:17) dan dapat menikmati penyaluran ilahi dari segala kekayaan Allah Tritunggal di dalam Dia.
Ketika kita menikmati Kristus yang almuhit setiap hari, Dia akan menjadi suplai batiniah kita dalam segala sesuatu. Dia akan menjadi penyaluran di dalam kita. Akhirnya, Dia akan dimanifestasikan dalam sidang-sidang dan pelayanan kita, dalam karunia-karunia kita, dan dalam semua aktivitas kita.



Segala sesuatu dari Hayat yang Allah berikan kepada kita adalah tenang dan kalem. Kita tidur tepat waktu, tidur dengan kalem, bangun dengan tenang, mandi, doa-baca, sarapan pagi, melakukan pekerjaan, dan belajar kita dengan tenang. Selain melatih fisik, kita melakukan segala sesuatu secara tenang. Hidup secara ini sangat sehat. Kehidupan ini sama dengan kehidupan tanaman. Dalam pertumbuhan bunga, berbahaya jika memupuki atau menyirami terlalu banyak. Kita seharusnya tidak menggangu tanaman terlalu banyak. Sebaliknya, kita harus membiarkan mereka tumbuh dengan perlahan. Bahkan jika kita tidak menyiram tanaman, kadang-kadang langit akan memberi mereka air dan membuat mereka bertumbuh. Kadang-kadang kita “dingin” terhadap Tuhan; kita mungkin tidak pergi bersidang kapan pun. Pada saat yang lain kita mungkin sangat mengasihi Tuhan sehingga kita menjadi sangat tekun. Tadinya, sulit hanya membaca setengah pasal dalam Alkitab. Sekarang mudah untuk membaca sampai lima pasal dalam satu hari. Tetapi karena “dingin” kita dan “membara” kita adalah sesuatu dari diri kita sendiri, mereka tidak akan tahan. Hanya mereka yang tidak tergesah-gesah dan mantap akan tetap tinggal dan gigih.
Jika kita terus menempuh jenis kehidupan yang mantap ini, kita akan benar-benar menjadi orang Kristen yang sehat. Kita akan menikmati transfusi dan penyaluran hayat Putra-Nya dan sifat ilahi-Nya ke dalam kita yang terus menerus dari Bapa. Kita harus menyadari bahwa beberapa hal rohani dirampungkan sekali untuk selamanya. Sama seperti kehidupan fisik kita, banyak hal rohani harus diulang sekali demi sekali. Sebagai contoh, kita perlu makan, minum, dan bernafas untuk kehidupan fisik kita setiap hari; kita tidak dapat lulus dari hal-hal ini. Namun, kita tidak perlu melakukan hal-hal ini terlalu banyak; kita perlu sederhana melakukannya dalam bagian kecil sejangka waktu. Demikian juga, lebih tenang kehidupan kristiani kita, lebih baik jadinya. Setiap hari kita harus mengizinkan Bapa untuk menyalurkan hayat dan sifat-Nya ke dalam kita. Ini dapat dibandingkan dengan listrik, yang selalu mengalir sedikit demi sedikit ke dalam rumah. Jika terlalu banyak masuk sekaligus, akan berbahaya. Kita harus melihat pertama-tama bahwa apa pun yang Allah kita ingin lakukan, Dia tidak ingin kita melakukannya oleh kerja keras kita sendiri, tetapi oleh Dia. Kedua, apa pun yang Allah berikan kepada kita tidak diberikan semuanya sekaligus sehingga tak tertampung oleh kita. Sebaliknya, diberikan sedikit demi sedikit. Untuk alasan ini, kita harus menjadi orang Kristen yang mantap dan normal. Tanpa kekhususan dan semakin normal kita, lebih baik.
Penyaluran dimulai dengan ekonomi Allah. Sebelum zaman Allah, di alam semesta, memiliki kedambaan di dalam diri-Nya, yang adalah menggarapkan diri-Nya ke dalam umat-Nya yang dipilih, diciptakan, ditebus, dan dilahirkan kembali sehingga Dia dapat menjadi hayatnya dan unsur ilahinya.…umat ini menjadi ekspresi Allah, dan ekspresi ini menjadi Tubuh Kristus, yang juga kepenuhan Kristus. Kepenuhan ini adalah kekayaan Allah Tritunggal yang sepenuhnya digarapkan ke dalam umat-Nya yang dipilih, dilahirkan kembali, dan diubah.…Keperluan kita adalah kekayaan Kristus yang disalurkan kepada kita.…Kita tidak perlu mengusahakan dan mereformasi rohani apa pun. Kita hanya perlu menerima penyaluran ilahi ini… berulang-ulang secara perlahan dan mantap dari pagi sampai petang dan dari petang sampai pagi. Secara praktis, Kristus dalam kebangkitan adalah Kristus yang pneumatik. Maka, setiap tempat dan sepanjang waktu, Dia dapat masuk ke dalam kita, menyertai kita, dan menjadi hayat dan unsur kita di dalam.

 Rm. 8:10-11
…Jika Kristus ada di dalam kita, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena pembenaran. Jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati tinggal di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam kamu.

Mat. 6:11
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.
:
Kita seharusnya jangan berharap memiliki waktu yang spektakuler setiap hari dalam menerima penyaluran ilahi. Saya baru-baru ini membicarakan perkataan kepada peserta pelatihan di pelatihan sepenuh waktu mengenai kehidupan rohani sehari-hari mereka. Saya memberi tahu mereka jangan berharap memiliki hasil yang spektakuler dalam kehidupan kristiani mereka. Kita harus melupakan mengenai memiliki sesuatu yang spektaculer. Kita harus belajar dipuaskan dengan hari-hari biasanya yang penuh dengan pengaturan dan pelaksanaan normal dalam penyaluran ilahi. Di pagi hari kita harus memiliki banyak waktu bersama Tuhan untuk menjamah Dia dan diterima oleh Dia. Kemudian kita perlu melalui rutinitas sehari-hari untuk dibekerjakan. Menempuh kehidupan dalam penyaluran ilahi secara normal akan membuat kita sehat secara jasmani dan rohani. Apakah kita memiliki hari yang baik atau buruk keduanya tidak tergantung kepada kita; tergantung kepada kedaulatan-Nya. Dia telah memiliki kita, dan tidak terlambat untuk berbalik. Kita diberkati karena Allah Tritunggal yang telah melalui proses dan rampung ada di dalam kita. Dia ada di dalam kita, bukan secara spektakuler tetapi secara biasa.


Kita seharusnya diberkati untuk dipuaskan dengan hari-hari biasa dalam penyaluran ilahi. Allah Tritunggal pasti di dalam kita, tetapi diri-Nya di dalam kita tidak spektakuler. Setiap hari Dia di dalam kita menyalurkan dan secara positif menguatkan dan mendorong kita. Dalam tiga tahun terakhir, saya mengalami banyak masalah, namun tidak satu pun yang menggangu saya. Saya telah menerbitkan banyak berita, saya telah mengunjungi berbagai tempat, dan saya telah mengadakan banyak konferensi. Namun, hal ini bukan karena saya memiliki hari-hari yang spektakuler. Saya hanya menempuh kehidupan biasa menerima penyaluran-Nya. Surat Kiriman mengungkapkan bahwa pekerjaan Kristus di dalam kita adalah pekerjaan penyaluran yang lembut.…Allah Bapa kita telah menentukan supaya kita hidup secara biasa di bawah penyaluran-Nya terus menerus.
Saya harap semua saudara dan saudari, apakah yang tua atau yang muda, apakah mereka baru beoleh selamat atau telah melayani Tuhan sejangka waktu, semua dapat melihat visi. Hari ini, Allah tidak bermaksud agar kita melakukan segala sesuatu oleh diri kita sendiri. Benar bahwa apa pun yang Dia ingin kita lakukan kita harus lakukan. Tetapi Allah menginginkan kita melakukan segala sesuatu melalui bersandar kepada Dia, melalui mengambil Dia sebagai hayat, dan melalui mengizinkan Dia menyalurkan diri-Nya ke dalam kita. Ketika kita menikmati Dia dan mengalami Dia, kita dapat mengekspresikan Dia. Inilah apa yang Allah inginkan.
Menciptakan manusia dalam gambar Allah adalah untuk penyaluran Allah ke dalam manusia. Setelah manusia diciptakan, Allah menempatkan dia di depan pohon hayat (Kej. 2:8-9). Dengan segera, Allah memperingatkan manusia tentang makanannya (ayat 16-17). Jika manusia makan pohon hayat, dia akan hidup; tetapi jika makan pohon pengetahuan yang baik dan jahat, dia akan mati. Pohon hayat melambangkan diri Allah sendiri. Hari ini, Allah adalah makanan kita; Dia dapat dimakan. Dalam Yohanes 6 Yesus berkata bahwa Dia adalah roti hayat (ayat 35, 48), dalan dalam ayat 57 Dia berkata, “Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga siapa saja yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.” Kita perlu makan Yesus.
Menjadi orang Kristen lebih dari sekadar bertobat dari dosa-dosa kita, menerima mengampunan dosa-dosa, dibasuh oleh darah, dibenarkan, dan dilahirkan kembali. Kehidupan orang Kristen juga termasuk bertumbuh dan matang. Agar berlanjut dari kelahiran kembali sampai kepada kematangan, kita harus makan. Kelahiran kembali adalah permulaan kehidupan rohani kita, tetapi kita perlu makan setelah kelahiran kembali kita. Tidak seorang pun dapat bertumbuh tanpa makan. Kita harus makan, mencerna, dan mengasimilasi makanan setiap hari. Mengasimilasi adalah langkah akhir makanan untuk disalurkan ke dalam diri kita. Kita perlu makan, mencerna, dan mengasimilasi Yesus sebagai makanan rohani kita hari demi hari.


Yoh. 6:35
Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti kehidupan; siapa saja yang datang kepada-Ku, Ia tidak akan lapar lagi, dan siapa saja yang percaya kepada-Ku, Ia tidak akan pernah haus lagi.”

Yoh. 6:51
Akulah roti kehidupan yang telah turun dari surga. Jikalau seseorang makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya…

Yoh. 6:53
Karena itu, kata Yesus kepada mereka, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.”

Ekonomi Allah adalah supaya kita makan Kristus dan disusun oleh Dia. Dalam Yohanes 6 Tuhan Yesus berkata bahwa Dia adalah roti hayat, roti yang turun dari surga, dan siapa yang makan Dia akan hidup oleh Dia (ayat 35, 41, 57). Kemudian dalam Yohanes 7 Dia berseru: “Siapa saja yang haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum” (ayat 37). Tuhan Yesus berkata mengenai Roh. Dalam Wahyu 22:17 menyerukan lagi untuk datang dan minum. Tuhan memanggil kita untuk minum Roh, Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Telah melalui langkah-langkah proses ilahi, Allah Tritunggal sekarang adalah minuman yang universal, almuhit, disiapkan dan tersedia. Apa yang kita perlukan bukan kemajuan atau perbaikan luaran. Kita perlu mengambil masuk Allah Tritunggal melalui makan dan minum Dia. Menurut ketentuan Allah, cara berbagian atas Dia adalah makan dan minum Dia.

Allah bukan saja mendambakan supaya manusia menjadi bejana-Nya untuk diisi Dia (Rm. 9:21, 23; 2 Kor. 4:7), tetapi juga menginginkan manusia makan, mencerna, dan mengasimilasi Dia (Yoh. 6:57). Ketika kita makan, mencerna, dan mengasimilasi makanan jasmani, kita diberi tenaga dan dikuatkan. Makanan yang kita makan disalurkan ke dalam darah kita, dan melalui darah ke dalam setiap bagian tubuh kita. Akhirnya, makanan yang kita makan menjadi serat, jaringan, dan sel diri kita. Dalam cara yang sama, rencana kekal Allah adalah menyalurkan diri-Nya ke dalam kita supaya Dia menjadi setiap serat diri batiniah kita. Dia ingin dicerna dan diasimilasi oleh kita supaya Dia dapat menjadi susunan diri batiniah kita.
Hanya sesuatu yang organik yang dapat dicerna oleh kita dan kemudian diasimilasi ke dalam kita untuk menjadi suplai hayat kita.…[Allah Tritunggal] harus masuk ke dalam kita untuk dicerna dan diasimilasi oleh kita. Sungguh, Allah Tritunggal hidup dan organik. Menurut…[Yohanes 6], Kristus adalah roti jelai, roti hayat, untuk kita makan. Tuhan Yesus berkata, “Akulah roti kehidupan yang telah turun dari surga. Jikalau seseorang makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya” (ayat 51). Kemudian Dia selanjutnya mengatakan, “Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga siapa saja yang memakan Aku akan hidup oleh Aku”(ayat 57). Setiap orang beriman yang makan Tuhan Yesus sebagai roti hayat akan hidup oleh Dia. Ketika kita makan roti hayat ini, Dia masuk ke dalam kita dicerna oleh kita dan diasimilasi ke dalam kita secara organik. Inilah jalan satu-satunya Allah Tritunggal dapat menjadi…suplai hayat kita dan hayat kita melalui masuk ke dalam kita secara organik untuk diasimilasi ke dalam setiap serat diri rohani kita.
Cara tepat untuk menerima sesuatu ke dalam perut kita adalah melalui makan atau melalui minum. Makna makan dan minum adalah menerima sesuatu ke dalam diri kita. Karena itu, makan daging Tuhan dan minum darah-Nya, adalah menerima daging dan darah Tuhan ke dalam diri kita. Makan adalah mengambil makanan ke dalam kita diasimilasi ke dalam tubuh kita secara organik. Makan Tuhan Yesus adalah menerima Dia ke dalam kita untuk diasimilasi oleh manusia baru yang dilahirkan kembali secara hayat. Prisnispnya sama dengan minum.
Kita seharus tidak hanya belajar tekhnik berbuah dan memberi makan orang baru. Kita setiap hari harus menempuh kehidupan bernafas, minum, dan mendapat makanan dari Kristus, mengambil Kristus setiap hari sebagai unsur dan esens kita. Kita seharusnya tidak hanya menerima Dia, tetapi juga mencerna Dia, mengasimilasi Dia, dan membiarkan Dia menjadi isi diri kita. Kemudian kita akan menjadi satu dengan Dia. Kemudian kita pergi keluar untuk Injil, kita akan pergi keluar dalam keesaan dengan Dia dan dengan kuasa-Nya


Yer. 15:16
Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

Yoh. 6:57
Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga siapa saja yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.

Kita perlu makan Yesus melalui menyeru nama Tuhan. Tetapi setelah kita makan, kita juga perlu mencerna dengan baik. Kita jangan salah cerna. Salah cerna pertama-tama mengakibatkan perut bermasalah dan kemudian mungkin menyebabkan sakit perut.…Ketika kita makan Kristus, kita juga perlu secara rohani mencerna Dia secara tepat. Jika Anda mencerna dengan tepat, makanan yang Anda makan dapat masuk ke dalam setiap bagian jasmani kita. Ada jalan untuk makanan masuk melaluinya. Salah cerna berarti bahwa tidak ada jalan bagi makanan. Sekarang kita perlu mempertimbangkan bagaimana menerapkan ini kepada kita dalam pengertian rohani. Banyak orang beriman terkasih dapat menikmati menyeru Tuhan dan mendoabacakan Firman kali pertama. Tetapi setelah sejangka waktu tertentu, mereka kehilangan selera dan keinginan untuk hal ini. Ini dikarenakan setelah mengambil Tuhan Yesus, sesuatu terjadi di dalam mereka. Ada salah cerna. Tidak ada jalan bagi Tuhan Yesus masuk melaluinya. Setelah menyeru Tuhan Yesus dan mendoabacakan Firman-Nya, kita harus berkata, “Tuhan, rahmati aku. Jaga seluruh diriku dengan seluruh bagian batiniahku untuk terbuka kepada-Mu.”

Saya tidak membicarakan sesuatu secara doktrinal, tetapi sesuatu yang sangat praktis dalam kehidupan kristiani kita.…Masalahnya adalah — setelah Anda menyeru nama Tuhan, setelah Tuhan masuk ke dalam Anda, Anda mungkin tidak mau terbuka kepada Dia. Anda terbuka kepada Dia sebagian kecil diri Anda, tetapi kebanyak diri Anda tertutup kepada Dia. Tuhan Yesus adalah riil, hidup, dan praktis. Ketika Anda menyeru, “Tuhan Yesus,” Dia masuk ke dalam Anda dan memenuhi anda. Ketika Anda menyeru “Tuhan Yesus,” Yesus yang praktis dan hidup ini akan menjamah diri alamiah Anda. Tetapi banyak dari Anda dapat berkata, “Tidak, Tuhan. Jangan jamah aku di sini. Tinggal di manakah Engkau. Engkau adalah tamuku dan Engkau harus tinggal di ruang tamu. Jangan masuk ke dalam kamar tidur pribadiku. Ini untukku, bukan untuk-Mu. ”Ini berarti salah cerna. Tidak ada cara bagi Tuhan sebagai makanan rohani masuk melewati Anda. Tidak ada jalan bebas untuk makanan masuk ke dalam bagian batiniah Anda, sehingga Anda salah cerna. tetapi ketika Anda merespon dan mengikuti perasaan batin, selesa Anda untuk Tuhan Yesus datang kembali dan pencernaan rohani Anda menjadi tepat. Kemudian kekayaan Tuhan Yesus menjadi sel Anda, dan sel ini bertumbuh menjadi jaringan organik Anda. Ini menyebabkan Anda bertumbuh dalam hayat ilahi dan membuat Anda kuat dalam Tuhan. Mudah bagi Anda berdiri teguh dan tidak mudah bagi Anda untuk berbalik, karena Anda bertumbuh dalam Tuhan. Adalah sulit bagi orang-orang yang bertumbuh untuk jatuh. Karena mereka memiliki pencernaan yang baik untuk mengasimilasi semua rawatan dari makanan rohani yang mereka makan. Melalui makan kita mencerna; melalui mencerna mengasimilasi; dan melalui mengasimilasi ini kita mendapat rawatan praktis dari kekayaan Yesus ke dalam diri kita. Semua kekayaan Kristus akhirnya akan bertumbuh ke dalam jaringan organik kita. Kemudian kita menjadi Kristus. Ini bukan lagi aku, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku. Bagiku hidup adalah Kristus. Kita perlu Yesus, bukan secara obyektif tetapi secara subyektif. Kita perlu Yesus masuk ke dalam kita. Kita perlu mengasimilasi Yesus supaya Dia dapat menjadi sel dan jaringan organik kita untuk menjadi esens dan unsur kita. Kemudian kita dapat berkata, “Bagiku hidup adalah Kristus.” Kemudian isi dan wadah menjadi satu.
Dalam Yohanes 6:57, Tuhan Yesus berkata bahwa mereka yang menikmati Dia akan hidup oleh Dia.…Mereka yang makan Dia adalah mereka yang menikmati Dia. Tuhan Yesus dapat dimakan dan diminum. Mereka yang makan dan minum Dia akan memiliki Dia di dalam mereka sebagai hayat dan gizi hayat mereka, dan akan hidup oleh Dia. Inilah ekonomi Allah dan penyaluran Allah







Tidak ada komentar:

Posting Komentar