2 Petrus 1:4
"Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia."
Syukur kepada Tuhan untuk janji-janji yang berharga dan sangat besar karena melaluinya kita dapat mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Ini berarti kita memiliki kesatuan yang organik dengan Dia. Kesatuan yang organik ini pertama kali kita peroleh melalui iman dan baptisan (Yoh. 3:15; Gal. 3:27; Mat. 28:19). Tetapi hal ini tidak berarti kita berbagian dalam ke-Allahan, dan tentu saja kita tidak bisa dan tidak mungkin menjadi obyek penyembahan.
Allah telah berjanji bahwa kita akan diserupakan dengan gambar-Nya, "Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar" (2 Kor. 3:18). Ketika kita hidup dalam kenikmatan yang praktis dari apa yang telah Allah janjikan, kita akan terus menerus diserupakan dengan gambar-Nya. Kita membuat janji ini menjadi realitas dengan membaca firman-Nya, mencernanya sehingga mengenal Kristus yang diwahyukan di dalamnya dan mengikuti-Nya, menjadi pelaku firman. Jika kita berbuat demikian, Roh itu akan mengubah kita dari satu tingkat kemuliaan kepada tingkat kemuliaan yang lebih besar. Allah memang akan mengatur situasi agar kita bisa terus berbagian dalam kodrat ilahi-Nya. Tetapi jika kita tidak sanggup menerima situasi yang Allah berikan, Ia akan menyediakan kasih karunia yang cukup untuk kita pakai (2 Kor. 12:9).
Luput Dari Hawa Nafsu Duniawi
2 Ptr. 1:4
Hawa nafsu adalah sumber dari segala perusakan yang muncul di dalam dunia. Yakobus 1:15 mengatakan, "Dan apabila keinginan (hawa nafsu) itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut."
Melampiaskan hawa nafsu daging berkaitan dengan hak kita untuk berbagian dalam kodrat ilahi. Semakin kita melarikan diri dari kebinasaan semacam ini, kita akan semakin berbagian dalam kodrat ilahi. Demikian juga, semakin kita berbagian dalam kodrat ilahi, kita semakin melarikan diri dari kebinasaan yang ada dalam dunia oleh hawa nafsu. Kita tidak seharusnya berpikir bahwa dunia itu indah. Dunia itu musuh kita, selalu mencoba mengalahkan kita.
Dunia pertama-tama datang seperti binatang yang melahap kita hidup-hidup (Mzm. 124:3). Dunia membohongi kita: "Jika kau memberikan dirimu padaku, kau dapat menghasilkan banyak uang bagi gereja! Kau dapat menopang gereja!" Jangan percaya ini, Anda akan tertelan habis. Tuhan kita juga pernah dicobai seperti ini (Mat. 4:9).
Jika tidak berhasil menelan Anda, dunia akan segera berubah rupa, seperti banjir yang menenggelamkan kita (Mzm. 124:4, 5). Tahap pertama dari banjir mungkin agak menyenangkan, tapi pada akhirnya ia menjadi banjir yang tidak terkendali. Misalnya, Anda mulai dipromosikan. Namun, promosi ini membuat Anda lebih banyak bepergian. Pada akhirnya promosi yang lain datang, dan satu-satunya persyaratan ialah bekerja lembur. Ketika promosi pertama datang, hal itu sangat nikmat. Tetapi promosi-promosi berikutnya dapat menjadi permulaan dari banjir yang menenggelamkan kita.
Dunia juga dapat menjadi suatu jerat (Mzm. 124:7). Umpan dunia itu sangat menarik, sebelum kita mengetahuinya, kita sudah terperangkap dalam jebakan. Kita tidak seharusnya berpikir, "Aku telah mengikuti Tuhan sejangka waktu lamanya. Aku tahu bagaimana menangani dunia." Tidak, kita tidak tahu bagaimana menghadapinya. Dunia masih adalah jerat yang dapat menjebak kita. Ada banyak hal di dunia ini yang dapat berperan sebagai jebakan bagi kita. Itulah sebabnya kita perlu melarikan diri dari hawa nafsu duniawi agar kita dapat berbagian dalam kodrat ilahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar