Pertandingan berlangsung sengit dan panas sejak menit awal. Namun, dengan penguasaan bola, Barcelona mampu meredam gempuran Madrid dan melepaskan sejumlah ancaman.
Peluang gol pertama pertandingan ini terjadi pada menit keenam. Saat itu, dari tengah kotak penalti, Lionel Messi menyambut umpan Carles Puyol dengan sebuah tembakan, yang sayangnya hanya membentur tiang kanan Iker Casillas.
Tak mau kehilangan momen, Barcelona mempertahankan tekanannya. Meski kesulitan mengatas pressing ketat tim tamu, mereka mampu unggul melalui Xavi Hernandez pada kesepuluh.
Gol bermula umpan terobosan Andres Iniesta kepada Xavi Hernadez di tengah kotak penalti. Dalam kawalan Marcelo, Xavi berhasil mengontrol bola dan melesakkannya ke sudut kanan atas gawang Iker Casillas.
Setelah itu, Madrid mencoba bangkit dan mampu melepaskan ancaman beruntun melalui Angel DI Maria pada menit ke-12 dan Sergio Ramos pada menit ke-14. Namun, sementara tembakan Di Maria diamankan Victor Valdes, eksekusi Ramos melenceng keluar lapangan.
Madrid belum menciptakan ancaman baru, ketika Barcelona memperbesar keunggulan melalui Pedro pada menit ke-19.
Gol bermula dari pergerakan David Villa di sisi kanan pertahanan Madrid. Dalam kawalan Sergio Ramos, ia berhasil melepaskan umpan silang. Iker Casillas berhasil menepis bola. Namun, Pedro yang berada di dekat Casillas, berhasil menjangkau bola dan menjejalkannya ke gawang.
Keadaan tertinggal membuat Madrid semakin mengencangkan serangannya. Namun, Barcelona bereaksi cepat meningkatkan pertahanan mereka.
Permainan pun berlangsung sengit oleh perebutan bola dan usaha membangun serangan. Namun, bukannya berujung gol, peningkatan suhu persaingan malah berujung perselisihan kedua kubu, menyusul aksi Ronaldo mendorong Guardiola pada menit ke-30.
Insiden bermula dari aksi Ronaldo memungut bola yang keluar lapangan, di dekat kursi cadangan. Sebelum Ronaldo memungut bola, Pep mendahuluinya dan melempar bola ke lapangan. Ronaldo kemudian mendorong Pep.
Pemain Barcelona tidak terima pelatih mereka diperlakukan begitu. Perselisihan pun terjadi dan baru mereda setelah wasit mengacungkan kartu kuning kepada Ronaldo dan Victor Valdes.
Insiden berikutnya adalah ketika Lionel Messi disikut oleh Carvalho pada menit ke-45. Insiden bermula dari terjatuhnya Messi setelah berkontak dengan Carvalho. Messi bangkit dan menghampiri Carvalho.
Carvalho yang memang dalam posisi memunggungi Messi mengayunkan tangan sehingga sikutnya mengenai muka Messi. Terhadap kejadian ini, wasit memberikan kartu kuning kepada Messi.
Sayang, meningkatnya atmosfer rivalitas hanya membuahkan insiden-insiden kontra-fairplay, bukan gol, seperti tampak dari angka 2-0 di papan skor yang tak berubah sampai peluit turun minum berbunyi.
Barcelona kemudian mengambil inisiatif menyerang di awal babak kedua. Hasilnya, sekitar sepuluh menit pertama, mereka mampu mengurung Madrid dan menciptakan dua peluang gol melalui Messi dan Xavi pada menit ke-48 dan ke-52. Namun, sementara eksekusi Messi diblok, tembakan Xavi mengenai jaring bagian kiri luar gawang Casillas.
Madrid belum bangkit, ketika Barcelona akhirnya berhasil memperbesar keunggulan menjadi 3-0, melalui David Villa pada menit ke-55.
Gol bermula dari umpan terobosan Lionel Messi. Villa yang berada di tengah kotak penalti dalam kawalan Pepe, berhasil mengecoh Pepe, menjangkau umpan Messi dan menembakkannya masuk ke gawang Madrid.
Nyaris tanpa kesulitan berarti, Villa membawa Barcelona unggul 4-0 pada menit ke-58. Gol bermula dari umpan terobosan Lionel Messi kepada Villa di kotak penalti. Sebelum Villa menguasai bola, Casillas bergerak maju. Namun, Villa lebih dulu menjangkau bola dan menembakannya. Bola bergulir mendatar melewati antara kaki Casillas masuk gawang Madrid.
Madrid kemudian mencoba menurunkan tempo permainan. Usaha ini cukup efektif meredam serbuan lawan, tetapi tak memudahkan Madrid melancarkan serangan.
Di tengah kesulitan menyerang, Barcelona masih sempat menciptakan kejutan kecil melalui tembakan jarak jauh Sergio Busquets, yang melesat sedikit di atas mistar gawang Casillas, pada menit ke-66.
Menjelang menit ke-70, Barcelona mencoba merebut bola dan menaikkan tempo permainan. Meski tak lantas bisa menyelipkan ancaman, Barcelona berhasil mendikte permainan Madrid.
Berbeda dari sebelumnya, Barcelona tak lagi terburu-buru melakukan serangan. Dalam tempo lebih lambat, mereka memainkan penguasaan bola.
Tiadanya pergerakan mengancam dari kedua kubu, menurunkan dinamika permainan dan atmosfer Camp Nou. Suasana baru kembali memanas ketika pada menit ke-74, Lionel Messi mencoba berpentrasi. Namun, bola yang dikuasainya berhasil direbut Lassana Diarra dan Messi sendiri berkontak fisik dengan Arbeloa. Tak ada kartu keluar dari saku wasit.
Dua menit berikutnya, giliran Andres Iniesta yang terjatuh akibat dilanggar Sami Khedira. Kali ini, wasit mengacungkan kartu kuning kepada Khedira.
Setelah dua momen tersebut, Barcelona meningkatkan agresivitas yang berujung pergerakan berbahaya dari Bojan dan Messi. Sementara Bojan mampu mengeksekusi bola, yang diamankan Casillas, Messi kehilangan bola sebelum sempat melakukan eksekusi.
Meski gagal, Barcelona mencoba mempertahankan kedudukan mereka di wilayah lawan dengan penguasaan bola. Dalam sejumlah kesempatan, mereka mencoba mencari peluang membuat gol kelima. Namun, pemain Madrid sudah lebih awas dan tenang menghadapi tekanan tuan rumah sehingga bisa mematahkannya.
Pada lima menit terakhir, Guardiola mengganti Xavi dan Pedro dengan Seydou Keita dan Jeffren Suarez. Suntikan darah segar mendongkrak tensi permainan dan di luar dugaan, pada menit ke-90, Barcelona mampu menambah gol melalui Jeffren.
Gol bermula dari pergerakan Bojan di sektor kiri pertahanan Madrid dan mengakhirinya dengan sebuah umpan silang. Jeffren yang berada di tengah kotak penalti berhasil mengecoh Ramos yang mengawalnya dan mengirim bola masuk gawang Casillas.
Di akhir pertandingan, kerusuhan kembali terjadi. Di menit terakhir, Sergio Ramos dengan jelas sengaja menendang kaki Lionel Messi. Penyerang asal Argentina itu pun terjatuh.
Sontak, para pemain Barcelona marah dan memburu Ramos. Namun, Ramos makin kalap. Dia kemudian memukul Carles Puyol. Wasit tanpa ragu memberi kartu merah kepada Ramos.
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar