Sejarah yang selama ini mencatat bahwa Adolf Hitler ditemukan tewas bunuh diri dalam bunkernya telah menjadi suatu pembohongan baru mengenai sejarah. Milyaran anak di dunia hingga saat ini sedang disuguhi dengan cerita mengenai sejarah Adolf Hitler sebagai pemimpin gerakan fasisme yang mencoba menginvasi Eropa dan membinasakan Yahudi namun akhirnya kalah dan ditemukan tewas bunuh diri dalam bunkernya ketika akhirnya terdesak kalah dalam peperangan.
Satu fakta yang saya pelajari dari sejarah, bahwa jenazah Adolf Hitler tidak pernah dipertontonkan kepada publik. Bahkan dalam salah satu rekonstruksi Sejarah, jenazahnya pun ditutup dengan kain hitam ketika dibawah keluar dari bunker. Publik selama ini hanya mengamini bahwa Adolf Hitler telah tewas di Berlin pada tahun 1945. Namun, sebuah investigasi yang sempat ditayangkan di History Channel baru-baru ini telah berhasil membantah sejarah yang tercatat. Adolf Hitler mungkin tidak menembak mati dirinya dan barangkali juga tidak tewas dalam bunker. Sebuah potongan tengkorak yang selama beberapa dekade diyakini milik diktator Nazi itu, berdasarkan hasil analisis DNA, ternyata milik seorang perempuan yang berusia kurang dari 40 tahun.
Para ilmuwan dan ahli sejarah sudah lama menyatakan, tengkorak itu akan menjadi bukti yang meyakinkan bahwa Hilter menembak dirinya hingga tewas setelah minum pil cyanide pada 30 April 1945. Banyak orang beranggapan bahwa Hitler lebih memilih mati daripada menghadapi penangkapan yang memalukan. Potongan tengkorak itu (yang terdapat lubang pelurunya) telah diambil dari luar bunker Hitler oleh tentara Rusia dan selama ini disimpan intelijen Soviet.
Sekarang sejarah kematian Hitler harus ditulis kembali sebagai sebuah misteri, dan para ahli teori konspirasi harus memikirkan kemungkinan bahwa Hitler mungkin saja tidak mati dalam bunker.
Selama ini versei resmi dari sejarah adalah Hitler melakukan bunuh diri dengan Eva Braun saat Rusia mengebom Berlin. Meski sejumlah ahli sejarah ragu Hitler menembak dirinya dan menduga hal itu hanyalah propaganda Nazi untuk menjadikan Hitler sebagai pahlawan. Namun, lubang pada potongan tengkorak itu tampak menguatkan argumen tersebut ketika tengkorak itu dipamerkan di Moskwa tahun 2000.
Namun, analisis DNA telah dilakukan pada tulang itu oleh peneliti Amerika. "Kami tahu tengkorak itu berhubungan dengan seorang perempuan berusia antara 20 dan 40 tahun," kata ahli arkeolgi Nick Bellantoni dari Universitas Connecticut, AS, sebagaimana dikutip Dailymail.
"Tulang itu kelihatan sangat tipis; tulang tengkorak laki-laki cenderung lebih kuat. Dan persambungan di mana lempengan tengkorak itu menyatu tampak seperti seseorang yang berusia kurang dari 40 tahun. Sedangkan Hitler pada April 1945 saat itu sudah berusia 56 tahun."
Bellantoni terbang ke Moskwa untuk mengambil contoh DNA di Arsip Negara dan oleh pihak resmi Moskwa ditunjukkan sofa dari bunker yang berlumuran darah di mana Hitler dan Braun diyakini bunuh diri. "Saya punya foto referensi yang diambil Soviet tentang sofa pada tahun 1945 dan saya melihat noda yang sama pada potongan kayu dan tenunan di depan saya. Jadi saya tahu, saya sedang berhadapan dengan sesuatu yang nyata," katanya.
Berdasarkan keterangan para saksi, mayat Hitler dan Eva Braun dibungkus selimut dan dibawa ke taman di luar bunker, diletakkan di sebuah kawah bom, disiram minyak, lalu dibakar.
Pada Mei 1945 sebuah tim forensik Rusia menggali mayat yang diduga milik Hitler. Ada bagian tengkorak yang hilang, tampaknya akibat tembakan bunuh diri. Kepingan rahang yang tersisa cocok dengan rekaman gigi Hitler, menurut asisten dokter giginya yang tertangkap. Dan, mayat itu hanya punya satu buah zakar. Setahun kemudian potongan tengkorak yang hilang ditemukan. Pencarian dilakukan atas perintah Stalin yang masih curiga akan nasib Hitler.
Bagaimana dan kapan Hitler meninggal sekarang diselimuti misteri. Bellantoni mengatakan, tengkorak itu tidak mungkin milik Braun, yang berusia 33 tahun. "Tidak ada laporan Eva Braun menembak dirinya atau ditembak," katanya. Lagipula ada banyak orang tewas di dekat bunker.
Satu fakta yang saya pelajari dari sejarah, bahwa jenazah Adolf Hitler tidak pernah dipertontonkan kepada publik. Bahkan dalam salah satu rekonstruksi Sejarah, jenazahnya pun ditutup dengan kain hitam ketika dibawah keluar dari bunker. Publik selama ini hanya mengamini bahwa Adolf Hitler telah tewas di Berlin pada tahun 1945. Namun, sebuah investigasi yang sempat ditayangkan di History Channel baru-baru ini telah berhasil membantah sejarah yang tercatat. Adolf Hitler mungkin tidak menembak mati dirinya dan barangkali juga tidak tewas dalam bunker. Sebuah potongan tengkorak yang selama beberapa dekade diyakini milik diktator Nazi itu, berdasarkan hasil analisis DNA, ternyata milik seorang perempuan yang berusia kurang dari 40 tahun.
Para ilmuwan dan ahli sejarah sudah lama menyatakan, tengkorak itu akan menjadi bukti yang meyakinkan bahwa Hilter menembak dirinya hingga tewas setelah minum pil cyanide pada 30 April 1945. Banyak orang beranggapan bahwa Hitler lebih memilih mati daripada menghadapi penangkapan yang memalukan. Potongan tengkorak itu (yang terdapat lubang pelurunya) telah diambil dari luar bunker Hitler oleh tentara Rusia dan selama ini disimpan intelijen Soviet.
Sekarang sejarah kematian Hitler harus ditulis kembali sebagai sebuah misteri, dan para ahli teori konspirasi harus memikirkan kemungkinan bahwa Hitler mungkin saja tidak mati dalam bunker.
Selama ini versei resmi dari sejarah adalah Hitler melakukan bunuh diri dengan Eva Braun saat Rusia mengebom Berlin. Meski sejumlah ahli sejarah ragu Hitler menembak dirinya dan menduga hal itu hanyalah propaganda Nazi untuk menjadikan Hitler sebagai pahlawan. Namun, lubang pada potongan tengkorak itu tampak menguatkan argumen tersebut ketika tengkorak itu dipamerkan di Moskwa tahun 2000.
Namun, analisis DNA telah dilakukan pada tulang itu oleh peneliti Amerika. "Kami tahu tengkorak itu berhubungan dengan seorang perempuan berusia antara 20 dan 40 tahun," kata ahli arkeolgi Nick Bellantoni dari Universitas Connecticut, AS, sebagaimana dikutip Dailymail.
Tengkorak yang selama ini diyakini milik Adolf Hitler
"Tulang itu kelihatan sangat tipis; tulang tengkorak laki-laki cenderung lebih kuat. Dan persambungan di mana lempengan tengkorak itu menyatu tampak seperti seseorang yang berusia kurang dari 40 tahun. Sedangkan Hitler pada April 1945 saat itu sudah berusia 56 tahun."
Bellantoni terbang ke Moskwa untuk mengambil contoh DNA di Arsip Negara dan oleh pihak resmi Moskwa ditunjukkan sofa dari bunker yang berlumuran darah di mana Hitler dan Braun diyakini bunuh diri. "Saya punya foto referensi yang diambil Soviet tentang sofa pada tahun 1945 dan saya melihat noda yang sama pada potongan kayu dan tenunan di depan saya. Jadi saya tahu, saya sedang berhadapan dengan sesuatu yang nyata," katanya.
Sofa yang diyakini tempat bunuh diri Adolf HItler
Berdasarkan keterangan para saksi, mayat Hitler dan Eva Braun dibungkus selimut dan dibawa ke taman di luar bunker, diletakkan di sebuah kawah bom, disiram minyak, lalu dibakar.
Pada Mei 1945 sebuah tim forensik Rusia menggali mayat yang diduga milik Hitler. Ada bagian tengkorak yang hilang, tampaknya akibat tembakan bunuh diri. Kepingan rahang yang tersisa cocok dengan rekaman gigi Hitler, menurut asisten dokter giginya yang tertangkap. Dan, mayat itu hanya punya satu buah zakar. Setahun kemudian potongan tengkorak yang hilang ditemukan. Pencarian dilakukan atas perintah Stalin yang masih curiga akan nasib Hitler.
Bagaimana dan kapan Hitler meninggal sekarang diselimuti misteri. Bellantoni mengatakan, tengkorak itu tidak mungkin milik Braun, yang berusia 33 tahun. "Tidak ada laporan Eva Braun menembak dirinya atau ditembak," katanya. Lagipula ada banyak orang tewas di dekat bunker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar