Sukses dimulai dari sebuah impian</span>. Tak seorang pun dari kita yang dapat merubah masa lalu. Namun kita dapat mengubah masa depan kita melalui impian yang jelas, dan tindakan yang terarah dan konsisten untuk meraihnya.
Di dunia ini, hanya sedikit orang yang meraih keberhasilan yang cemerlang dalam meraih penghasilan baik dalam bisnis maupun karier di dunia korporasi.
Mengapa ? Para minoritas ini, memiliki beragam latar belakang, ada yang hanya lulusan Sekolah dasar, ada yang lulusan perguruan tinggi, memiliki beragam suku bangsa dan strata sosial, namun mereka semua memiliki satu kesamaan, yaitu memiliki dan mengembangkan impian yang jelas.
Untuk dapat memiliki dan mengembangkan impian, Anda harus menyingkirkan enam keyakinan yang menghancurkan impian orang kebanyakan.
Berikut lima keyakinan yang dapat menghancurkan impian seseorang :
1. Tidak memiliki cukup pendidikan</span>. Pendidikan sampai titik tertentu memang bermanfaat dalam sebagian besar pekerjaan.Namun, mempercayai bahwa pendidikan formal merupakan satu-satunya jaminan keberhasilan, kesuksesan, kedamaian pikiran adalah hal yang bodoh. Saat, ini banyak lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Sementar itu, banyak orang orang yang tidak pernah mengikuti pendidikan akademi, memiliki beberapa bisnis besar, dan menggaji ratusan karyawan yang memiliki gelar sarjana !! Banyak jurnalis dan penulis yang berhasil walaupun tidak belajar menulis melalui pendidikan formal.
Demikian pula pelukis, aktor seni peran dan sebagainya. Pertimbangkan dua kali bila seseorang menyarankan Anda untuk “kembali ke sekolah dan belajar lagi”
2. Tidak memiliki cukup modal untuk memulai bisnis sendiri</span>. Tidak memiliki cukup modal merupakan alasan yang seringkali dilontarkan oleh orang-orang yang tidak memiliki impian yang kuat dan kurang daya kreatifitas. Maindset pengusaha justru kebalikannya, bagaimana memanfaatkan potensi di sekitarnaya tanpa banyak keluar modal, bila perlu tidak keluar modal sama sekali. Cukup gunakan modal orang orang disekitarnya.
3. Hidup di dunia ini seharusnya realistis, bukan menjadi pemimpi</span>. Seringkali kita takut dengan reaksi orang yang menganggap kita adalah pemimpi. Cobalah Anda renungkan sejenak. Segala pencapaian manusia yang menakjubkan, selalu berawal dari sebuah impian. Semua bisnis, pesawat terbang, televisi, roket ke bulan, gedung pencakar langit, dan semua pencapaian lainnya, adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Neil Amstrong tidak akan menjejakkan kakinya di bulan, seandainya Wernher Von Braun, mendengarkan orang orang yang menertawakan ambisinya untuk mendaratkan manusia di bulan.
4. Bidang yang sedang saya tekuni sudah penuh sesak dan terlalu banyak kompetitor</span>. Di setiap bidang pekerjaan atau usaha apapun, selalu ada orang orang yang sukses, yang berhasil mengumpulkan banyak uang. Keberhasilan bukan ditentukan oleh bidang yang Anda tekuni. Namun, lebih karena kemampuan Anda untuk menjadi yang terbaik di bidang yang Anda tekuni. Dan, untuk menjadi yang terbaik disuatu bidang tertentu, Anda harus mencintai apa yang Anda lakukan. Jadi, dalam menekuni suatu usaha, tidak perlu melihat tingkat kompetisinya. Yang lebih penting adalah apakah Anda menyukainya atau tidak…
5. Saya tidak punya cukup waktu</span>. Setiap orang mempunyai waktu yang sama tiap harinya. Ya, siapapun, dan darimanapun, Anda hanya punya waktu 24 jam. Ada yang berhasil, dan sukses dengan memanfaatkan 24 jam. Dan, ada orang yang gagal atau hidupnya biasa biasa saja, dan merasa masih kekurangan waktu. Ketersediaan waktu hanyalah keadaan pikiran. Bila Anda mau berpikir bagaimana saya dapat mengerjakan lebih banyak hal, maka otomatis Anda akan mulai memanfaatkan waktu dengan lebih effisien dan efektif.
Berikut tips mendapatkan waktu tambahan ekstra tiap harinya :
1. Batasi nonton TV maksimal hanya 30 menit tiap hari.
2. Hentikan langganan koran(ekstrim), jangan terlalu sering baca berita yg bikin down aja gan. . .
3. Abaikan obrolan teman-teman yang hanya mengeluh tentang betapa buruknya dunia ini.
Setiap orang hidup tepat 1.440 menit setiap 24 jam.Masing-masing dari kita memutuskan apakah akan menggunakannya lebih efektif dan produktif, atau hanya mensia-siakannya saja.
semoga infonya bermanfaat buat agan2 semua. . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar