![225](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8OJapDdR-XrJkwQJCAmUw79M4BfYzU_r46wwyO1aS-h7FPIwUg8A63BS2pAWqbuIK3a0F34O8kvYM4eokEAXWcQN92VORxWMtK6bPKGUnQfwtnnkR0_2TjOhOXTTFcOQ1JRFqQjrkywA/s320/225.jpg)
Kitab injil mengacu pada beberapa buku dari kitab Yahudi, seperti kejadian, keluaran, Imamat, bilangan, Yesaya, dan ulangan.Menurut ahli matematika,katanya Kode ini sungguh sangat sederhana (maklum belum pernah nyoba). Mulailah dengan huruf apa saja di Kejadian,lompati tiga huruf,catat huruf ke-4, lompati tiga huruf lagi,catat huruf ke-8 dan seterusnya (para ahli matematika menyebutnya “kode lompatan”).
Lakukan terus hingga kata2 yang kita kenal muncul secara misterius.Jika
semisalnya melompati tiga huruf tidak menghasilkan kata-kata bagus, cobalah lompati empat,atau lima,atau berapapun yang kamu suka.
Drosnin menerapkan berbagai panjang lompatan huruf pada kitab Taurat,kemudian ia mengklaim telah menemukan ramalan pembunuhan Presiden Jhon Kennedy, Robert Kennedy, dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin.
Ia juga menemukan ramalan tentang bom di Oklahoma City, kemunjulan Hitler dan kejadian-kejadian penting pada abad-20 lainnya. Untuk menghasilkan nama RABIN, ia melompati 4771 huruf dalam satu waktu.
Drosnin bukanlah orang pertama yg menyelidiki fenomena ini. Masalah The Bible Code ini telah ada sejak lama dengan adanya kaballah (mistisme Yahudi yg hanya dipahami oleh orang2 tertentu pada abad ke-12). Pada tahun 1994, Eliyahu Rips (seorang matematikawan Israel) melaporkan untuk journal Statistical Science bahwa “jika anda menggunakan sebuah kode Lompatan, anda akan menemukan banyak kata yang anda kenal dikejadian”. Pada tahun 1995, Grant Jeffrey dan Yacov Rambsel menulis The Signature of God, dimana mereka melompati 20 huruf di dalam kitab Yesaya dan menemukan frasa “Yeshua (Yesus) adalah nama saya“.
Bagaimana mungkin kode sederhana tersebut meramalkan masa depan dengan baik?
![226](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSgUzt-BkaydOzmcr8xSAao46nVvxzQuPNooM4rlVT5qrj9ZJIxXclQGyZzxPRDJm1D9GtNW6LtX4pMScpG4o9u2CdBrcqLagWI3qa04hyphenhyphenigm9-86gavYIc9eQSoAZF32zO-WY20TLF-o/s320/226.png)
*Kedua,Bahasa Yahudi, ketika ditulis,biasanya mengabaikan huruf hidup yg diucapkan dengan tidak jelas, sehingga harus ditambahkan sendiri. Maka, nama yahudi dapat dituliskan dengan berbagai cara, yang menambah peluang sukses.
*Ketiga,Kode ini berhasil ditemukan di dalam semua buku,jadi tidak hanya kitab Taurat saja. Profesor Brendan McKay, seorang ahli matematika dari Australian National University,menulis tentang hal ini di surat kabar, “The Bible Code :Fact or Fraud” (Kode Alkitab: Fakta atau tipuan). McKay menyatakan bahwa teknik Drosnin terlalu luas sehingga ia dapat menemukan “pesan yang bersifat ramalan” pada setiap buku.
![227](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXPZvQ4SPqnx1Scjm_D3KZq_JB9m2_UekSYIndis1iosSBbj-QhN42E7_veaVKQFZbT0Gy8FtzxI5JEXTb3eURVIa8F-_Qhje4jXD86Eoa1ghwGoQys7v5mWnHDwXS9mI6HjfCVn-hTXU/s320/227.gif)
Dr.Rips, yg tulisannya pada thn 1994 menginspirasi Drosnin untuk menulis kode
Alkitab menulis: “Saya tidak mendukung Mr.Dorsnin membuat kode tsb,ataupun kesimpulan yg ia hasilkan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar