Rabu, 05 Januari 2011

PERTANYAAN DARI PENGIKUT ABA

‘ABA’ adalah akronim ‘Asal Bukan Allah’ yang menunjuk kepada kepercayaan yang dianut kalangan tertentu dalam agama Yahudi & Kristen yang sangat alergi terhadap nama ‘Allah.’ Dalam kelompok ini ada dua aliran yang menonjol, yang satu yang biasa dikaitkan dengan tokohnya ‘dr. Suradi’ menolak nama Allah dan menganggap bahwa nama Tuhan satu-satunya adalah ‘Yahweh,’ dan yang kedua yang biasa dikaitkan dengan tokohnya ‘Ir. Posma Situmorang’ juga menolak nama Allah dan menganggap bahwa nama Tuhan adalah ‘Yesus.’ Yang menarik dari kedua aliran ABA ini adalah bahwa ‘kelompok Suradi’ menganggap bahwa nama ‘Yahweh’ adalah nama Tuhan satu-satunya di atas segala nama yang harus disucikan, sedangkan ‘kelompok Posma’ beranggapan bahwa Yahweh adalah nama berhala yang lebih rendah dari Yesus. Berikut beberapa pertanyaan dari kalangan ini:
(Tanya–1) Siapakah sebenarnya nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus itu?
(Jawab–1) Menurut Alkitab, ada dua nama yang digunakan oleh Bapa, yaitu dalam bahasa Ibrani: ‘El/Elohim/Eloah’ (dalam bahasa Arab = Allah) dan Yahweh; nama Anak adalah ‘Imanuel’ (mengandung nama El) dan juga ‘Iesous’ (‘Yehusua dalam bhs. Ibrani, ini mengandung nama Yahweh); dan nama Roh Kudus sering disebutkan sebagai ‘Roh Kudus,’ ‘Roh Allah’ (Ruach Elohim dalam bhs. Ibrani), dan ‘Roh Yesus.’ Ketiganya mencerminkan ketiga oknum dari Allah Tritunggal.
(T–2) Apakah Allah nama sembahan orang Kristen? Kalau jawabannya iya. Apa bedanya Allah-nya orang Islam dengan "Allah" yang oleh sebagian orang Kristen masih disembah?
(J–2) Iya, Allah adalah nama ‘El’ Ibrani dalam bahasa ‘Arab’ (Elah/Elaha/Alah/Alaha dalam bahasa Aram), dan nama ini sudah digunakan oleh orang Yahudi dan Kristen yang berbahasa Arab jauh sebelum ada agama Islam. Dengan kehadiran Islam di abad-7 kemudian Islam juga menggunakan nama Allah untuk menyebut ‘Tuhan Monotheismenya Abraham’ (Ingat tradisi Idul Adha yang dilestarikan). Sekalipun ketiga agama Samawi Yahudi, Kristen, dan Islam menyembah Tuhan ‘Allah’ yang sama, ketiganya berbeda dalam ‘pengajaran/akidah’ mengenai Allah yang sama itu tergantung wahyu (a.l. Kitab Suci) yang dipercayai masing-masing. Bagi agama Yahudi, menurut Tenakh (PL) ‘El/Allah’ itu kemudian menyatakan diri sebagai ‘Yahweh,’ bagi agama Kristen, menurut PL+PB ‘El/Allah/Yahweh’ itu telah menyatakan diri-Nya sebagai manusia ‘Imanuel/Iesous (Yehusua dalam bhs. Ibrani)’ (ini tidak dipercayai agama Yahudi), sedangkan bagi agama Islam, menurut Al-Quran sekali pun mereka menerima PL & PB (70% isi Al-Quran berasal dari sini) mereka menganggapnya sudah dipalsukan dan menerima Al-Quran sebagai otoritas tunggal. Ini ditolak oleh agama Yahudi dan Islam. Nama Allah disembah oleh semua orang Kristen berbahasa Arab dimana saat ini ada 4 Alkitab berbahasa Arab dan semuanya menulis nama ‘Allah,’ dan mayoritas Kristen berbahasa Indonesia menggunakannya (kecuali kalangan kecil ABA).
(T–3) Apakah orang Kristen bisa ikutan bersembahyang di Mesjid, mengingat nama Allah juga "dipakai" oleh sebagian orang Kristen?
(J–3) Secara teoritis orang Kristen bisa bersembahyang dimana saja termasuk di Mesjid, bila doanya ditujukan kepada ‘Allah menurut Alkitab PL+PB’ dan dalam nama ‘Yesus’ atau ‘Bapa, Anak dan Roh Kudus.’ Namun secara praktis biasa orang Islam bersembahyang di Mesjid berjamaah sesuai pengajaran/aqidah Al-Quran yang menolak ‘Yesus sebagai Yahweh Penyelamat’ maka tentu kita tidak perlu ikut-ikutan bersembahyang bersama mereka yang tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
(T–4) Bisakah ditunjukkan satu kata saja di dalam Perjanjian Baru berbahasa asli Yunani, di mana Yesus mengakui Allah? Apakah pernah diperiksa bahwa Theos diterjemahkan menjadi Allah, dan bahwa nama Allah tidak pernah disebutkan sekalipun dalam Perjanjian Baru berbahasa Yunani?
(J–4) Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani dan ‘El/Elohim/Eloah’ diterjemahkan menjadi ‘Theos’ dan ‘Yahweh/Adonai’ menjadi ‘Kurios’ sesuai terjemahan Septuaginta (Tenakh yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani atas restu Imam Besar Yahudi Eliezer). Dalam PB bahasa Yunani juga tidak ada nama Yahweh (kecuali yang tersirat dalam nama Iesous dan Alleluia). Kalau PB menerjemahkan El/Elohim/Eloah menjadi ‘Theos’ (bhs. Yunani) maka nama ini dalam bahasa Aram disebut Elah/Elaha atau Alah/Alaha, dan dalam bahasa Arab disebut Ilah/Allah.’ Dalam Ezra 5:1;6:14 yang ditulis dalam bahasa Aram dibaca ‘Alaah Yisrael’ (lihat PC Study Bible).
(T–5) Di dalam Alkitab tua terbitan 1934 tidak ada nama Yesus (Iesous), tetapi Isa Almasih. Apakah pernah dicek Alkitab tua terbitan awal masa kolonial Belanda, bahwa banyak istilah-istilah lain yang dipakai oleh Islam seperti Masjid, Ka'bah, Assalamualaikum, dan lain-lain? Bukankah terjemahan seperti ini menunjukkan bahwa nama Allah juga dipinjam dari Islam?
(J–5) Perlu disadari bahwa terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Indonesia yang tua bukan menggunakan ‘istilah Islam’ tetapi ‘istilah Arab’ sesuai dengan prinsip kontekstualisasi dan yang sudah digunakan oleh orang-orang Yahudi & Kristen berbahasa Arab jauh sebelum ada agama Islam, agar bisa dimengerti oleh orang-orang Indonsia yang sudah terbiasa dengan bahasa Arab dengan masuknya para saudagar Arab yang membawa Al-Quran berbahasa Arab. Pada abad-4 sudah ada uskup Arab Kristen bernama Abdullah (Abdi Allah) dan pada abad-5 ada beberapa inskripsi menggunakan nama itu termasuk sebutan ‘Bismilah’ (dalam nama Allah). Jadi jangan menganggap seakan-akan Kristen menggunakan istilah Islam tetapi Islamlah yang menggunakan istilah Arab yang jauh sebelumnya sudah digunakan oleh orang Yahudi dan Kristen berbahasa Arab. (Ezra 5:1 menulis sebutan Bismilah bhs. Arab dalam bahasa Aram, yaitu ‘Bashum Alaah Yisrael’). Muhammad sendiri menulis bahwa pada masa hidupnya, nama ‘Allah’ sudah disebut baik di Sinagoga, Gereja, maupun Mesjid (QS.22:40), ini berarti bahwa sebelum Ada Mesjid (yang baru ada waktu itu) Sinagoga dan Gereja sudah ada lebih dahulu di jazirah Arab dan di dalamnya disebut nama Allah.
(T–6) Apakah ada yang pernah mengusir setan menggunakan nama Allah? Mohon bandingkan dengan Markus 16:16.
(J–6) Ada banyak yang mengusir setan dalam nama ketritunggalan ‘Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus’ selain hanya dalam nama ‘Yesus’ seperti yang dimaksudkan dengan ayat Markus 16:17. Ayat Markus 16:17 harus dimengerti dalam terang firman Amanat Agung Penginjilan dalam Matius 28:19, yaitu dalam nama ‘Bapa, Anak dan Roh Kudus.’
(T–7) Bersediakah kita memindahkan tulisan Allah dalam bahasa Arab seperti yang sering ditampilkan di dalam ruangan Mesjid ke dalam rumah kita?
(J–7) Umumnya orang Kristen menuliskan nama ‘Allah’ dalam ‘ayat-ayat Alkitab’ yang sering ditulis di dinding atau pigura di rumah. Dan ada juga yang menulis ayat yang mengandung nama Allah dalam bahasa dan aksara Arab agar bisa dimengerti orang yang bisa berbahasa Arab. Dan harap dimaklumi bahwa orang-orang Yahudi & Kristen yang berbahasa Arab sudah lama menggunakannya karena ini adalah masalah bahasa Arab yang sudah ada jauh sebelum ada agama Islam dan Al-Quran yang menggunakan bahasa Arab. Sebaliknya ingat bahwa bahasa Ibrani pun baru tumbuh kemudian karena orang Ibrani pada awalnya menggunakan bahasa Kaldea kemudian Aram dan Kanaan sebelum kemudian mengembangkan bahasa Ibrani. Nama Allah dalam aksara Arab sudah biasa dijumpai di gereja dan rumah-rumah orang Kristen yang berbahasa Arab. Nama Allah ditulis dalam 4 versi Alkitab bahasa Arab yang sekarang ada dan Lembaga Alkitab Indonesia juga menerbitkan Alkitab versi bahasa Arab juga dan menggunakan nama yang sama.
Kiranya diskusi kali ini menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar