2 Petrus 3:16
"...Dalam surat-suratnya (Paulus) itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya."
Dalam ayat 15-16 Petrus memberikan rekomendasi sekaligus satu peringatan untuk tidak memutarbalikkan Kitab Suci. Kita tidak seharusnya memutarbalikkan tulisan-tulisan Rasul Paulus atau tulisan-tulisan Rasul Petrus, karena keduanya adalah bagian dari Kitab Suci Perjanjian Baru. Orang yang memutarbalikkan Kitab Suci akan menderita kebinasaan.
Karena penangkal racun yang Petrus pakai sebagai suntikan untuk melawan ajaran-ajaran bidah dari kemurtadan adalah firman kudus yang diucapkan oleh para nabi Perjanjian Lama dan para rasul Perjanjian Baru, maka dia tidak dapat menghilangkan tulisan-tulisan Rasul Paulus, yang merupakan bagian terbesar dari pengajaran para rasul yang menyusun Perjanjian Baru. Dalam kedua suratnya, yang juga adalah bagian dari pengajaran para rasul dan unsur penyusun Perjanjian Baru, Petrus berulang-ulang menyebutkan para nabi Perjanjian Lama dan para rasul Perjanjian Baru (1 Ptr. 1:10-12; 2 Ptr. 1:12-21; 3: 2).
Kini Petrus dengan jelas sekali menyebut Rasul Paulus, mengatakan bahwa Paulus dalam semua tulisannya juga membicarakan hal-hal yang dibicarakan oleh Petrus walaupun, di antaranya ada yang sulit dipahami. Tetapi jika kita memutarbalikkan tulisan-tulisan Paulus, hal itu sama dengan memutarbalikkan Kitab Suci, seperti yang dilakukan oleh para bidah, yang hasilnya adalah mendatangkan kebinasaan bagi diri sendiri, yaitu dihakimi oleh Tuhan pada kedatangan-Nya kembali. Ini adalah peringatan yang serius, baik bagi kaum beriman maupun bagi para bidah yang murtad.
Bertumbuh Dalam Kasih Karunia Dan Pengenalan Akan Tuhan
2 Ptr. 3:15-18
Petrus menyinggung tulisan-tulisan Paulus untuk memperkuat tulisan-tulisannya sendiri, terutama tentang "Penghakiman pemerintahan dan penghakiman pendisiplinan atas kaum beriman." Paulus dengan kuat dan berulang-ulang menekankan masalah ini dalam tulisan-tulisannya (1 Kor. 11:30-32; Ibr. 12:5-11; 2:3, 4:1; 6:8; 10:27-31, 39; 12:29; 1 Kor. 3:13-15; 4:4-5; 2 Kor. 5:10; Rm. 14: 10).
Betapa indah dan unggulnya rekomendasi ini! Walaupun orang-orang Korintus mencoba memisahkan Petrus dari Paulus menurut kesukaan mereka yang bergolong-golongan (1 Kor. 1:11-12), Petrus malah memuji Paulus dengan berkata bahwa Paulus, sama seperti dia, mengajarkan "perkara-perkara ini", dan bahwa tulisan-tulisan Paulus tidak seharusnya diputarbalikkan, tetapi harus dipandang penting seperti "tulisan-tulisan yang lain" dalam Kitab Suci dan seharusnya menerima penghargaan yang sama dengan Perjanjian Lama.
Dua Petrus 3:17 dan 18 adalah penutup Surat ini. Dalam ayat 17, Petrus menyuruh kita waspada, karena perkara kemurtadan dan pengajaran-pengajaran bidah dapat menyeret kita ke dalam kebinasaan dengan memutarbalikkan tulisan-tulisan para rasul atau Kitab Suci. Petrus khawatir kaum saleh kehilangan pegangan mereka yang teguh.
Dalam ayat 18 Petrus menyimpulkan, "Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia (anugerah) dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya." Kata "bertumbuh" menunjukkan bahwa apa yang ditulis Petrus dalam kedua suratnya adalah perkara hayat. Bertumbuh dalam kasih karunia adalah bertumbuh karena suplai yang limpah lengkap dari hayat kekal yang disediakan oleh kuasa ilahi (1:3-4); bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan adalah bertumbuh karena pengenalan akan apa adanya Kristus. Inilah bertumbuh oleh karena menikmati kasih karunia dan mengenal kebenaran (Yoh. 1:14, 17).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar