Minggu, 21 November 2010

Apakah Islam menghargai agama lain??? (buat yg fanatik, jgn tersinggung!)

Islam, sebagaimana juga agama Kristen, diyakini oleh pemeluknya sebagai agama yang harus disampaikan kepada seluruh umat manusia. Pertautan antara semangat memperkenalkan Islam dan kebesaran Islam itu sendiri menjadikan Islam berkembang dengan sangat cepat. Kenyataan ini telah mambangun sebuah kesadaran kepada sesama umat beragama untuk saling mengenal, serta menyokong kepada kebaikan bersama (common interests), yang terealisasikan dalam bentuk kunjungan-kunjungan persahabatan, dialog konstruktif, dan bahkan melakukan kegiatan-kegiatan sosial bersama. Di Amerika Serikat, gereja-gereja, sekolah-sekolah, dan bahkan institusi-insitusi pemerintahan sekalipun, membuka diri bagi para Imam untuk memberikan ceramah-ceramah tentang Islam. Sebaliknya, mesjid-mesjid juga semakin ramai dikunjungi oleh para non Muslims

Islam memberikan kebebasan kepada semua pemeluk agama untuk melakukan kewajiban-kewajibannya. Rasulullah di Madinah tetap melestarikan sekolah-sekolah Yahudi, Midras, agar mereka mampu menjaga kelestarian agama mereka. Ketika utusan bangsa Nejran, sebuah kota di Yaman ketika itu, mendatangi Rasulullah untuk berdebat selama 3 hari dan 3 malam, beliau menerima mereka dan memberikan izin kepada mereka untuk tidur, makan, dan bahkan beribadah sesuai keyakinan mereka di dalam mesjid. Bahkan Rasulullah SAW menegaskan: "Barangasiapa yang menyakiti non Muslim (dalam sebuah Negara mayoritas Muslim), maka saya akan menjadi musuhnya pada hari Kiamat". Inipun dipraktekkan oleh para sahabat agung beliau. Ketika Umar masuk ke kota Jerusalem untuk menerima kunci kota itu, beliaulah yang memerintahkan agar tempat ibadah kaum Yahudi yang telah lama menjadi tempat sampah bagi kaum Kristen, kembali dibersihkan dan diberikan hak kaum Yahudi untuk melakukan ibadah mereka.
__________________
&  
 
 
Umat Islam diperintahkan:
"Jangan engkau mencaci atau menjelekkan apa-apa yang mereka sembah selain Allah, karena dengan itu, mereka akan mencaci atau menjelekkan Allah atas dasar kejahilan. Demikianlah Kami hiasi amalan setiap umat, kemudian kepada Allah tempat kembali mereka dan Allah akan memberitahu akan amalan-amalan mereka" (QS 6:107).

Allah juga mengingatkan:
"Dan ajaklah mereka ke jalan Tuhanmu dengan bijakdan nasehat yang baik, serta berdialoglah dengan mereka dengan cara yang terbaik" (QS 16: 125).
Maka jika ada umat Islam yang menjelekkan atau mencaci maki keyakinan orang lain, sungguh itu adalah sebuah pelanggaran yang nyata terhadap ajaran Islam itu sendiri.

Akhir-akhir ini, sekelompok kecil dari agama tertentu dengan dukungan luas dari kalangan mass media, dunia entertainment, maupun corporate melancarkan upaya-upaya pembunuhan karakter terhadap agama Islam. Islam digambarkan sebagai agama yang tidak mengajarkan moralitas dengan propaganda yang sistimatis dan komprehensif. Seolah agama ini hanya penuh dengan ajaran-ajaran immoralitas, pembunuhan, terorisme, dan berbagai ajaran-ajaran syetan (evil teachings) lainnya. Tidak jarang, kelompok ini berkongkalikong dengan kekuasaan, sehingga pada akhirnya seolah semakin mendapat angin segar dan secara illutif menyangka mendapatkan kemenangan. Hakikat inilah sesungguhnya yang digambarkan oleh AlQuran: "Mereka ingin memadamkan cahaya Allah (Islam), namun Allah menyempurnakan cahayaNya kendati orang-orang yang ingkar membencinya" (QS 61:8).
__________________
&

Tidak ada komentar:

Posting Komentar