Minggu, 28 November 2010

Menguak 10 Mitos Ilmu Pengetahuan Terkonyol Di Dunia

Mitos adalah sesuatu berita/hal yang berkembang namun
belum bisa dipastikan kebenarannya. Tidak ada yang lebih
bagus dibanding memecahkan mitos (mythbusting; yang
membuat sebuah program Discovery Channel, Mythbusters,
terkenal), jadi inilah dia daftar kesalahpahaman dan mitos
yang diketahui orang-orang tapi bisa dibilang konyol – nah
kali ini tentang Ilmu Pengetahuan.
1. Tidak ada gravitasi di luar angkasa
Faktanya, ada gravitasi di luar angkasa – sangat banyak.
Alasan bahwa astronot tampak tak ada beban adalah karena
mereka mengorbit Bumi. Mereka jatuh ke Bumi tapi bergerak
ke samping untuk menghindarinya. Jadi, mereka selalu jatuh
tapi tak pernah mendarat. Gravitasi memang ada di seluruh
luar angkasa secara virtual (ada tapi tak dapat dirasakan).
Ketika sebuah pesawat ulang alik mencapai ketinggian orbit
(Sekitar 250 mil di atas permukaan Bumi), gravitasi hanya
berkurang 10%.
2. Petir tak pernah menyambar tempat yang sama dua
kali
Lain kali jika Anda melihat sambaran petir dan Anda
beranggapan untuk lari ke tempat sambaran untuk
melindungi diri dari serangan selanjutnya, ingatlah ini! Petir
memang menyambar tempat yang sama dua kali –
malahan, ini sangat umum. Petir lebih memilih tempat-
tempat tertentu seperti pohon tinggi atau bangunan. Di
lapangan luas, obyek yang paling tinggi memiliki
kemungkinan besar disambar beberapa kali hingga petir
berpindah jauh untuk mencari target baru. Empire State
Building tersambar petir 25 kali setahun.
3. Meteor menjadi panas karena gesekan ketika
memasuki atmosfer
Ketika sebuah meteoroid memasuki atmosfer Bumi (menjadi
meteor), sebenarnya kecepatan yang memadatkan udara di
depan obyek yang menyebabkan obyek tersebut memanas.
Adalah tekanan di udara yang mengakibatkan panas yang
cukup untuk membuat batu tersebut sangat panas sehingga
bersinar bila dilihat dari Bumi (bila kita beruntung melihatnya
di langit pada waktu yang tepat). Kita juga perlu menolak
mitos tentang meteor panas ketika tiba di Bumi – menjadi
meteorit. Meteorit selalu dingin ketika tiba di daratan – dan
faktanya sering ditemukan terlapisi es. Ini dikarenakan batu
tersebut sangat dingin dari perjalanannya melintasi ruang
angkasa sehingga panas ketika masuk ke Bumi belum cukup
untuk membakar lapisan terluarnya.
4. Sebuah koin yang dijatuhkan dari bangunan yang
sangat tinggi dapat membunuh pejalan kaki di bawah.
Mitos ini sangat umum sehingga menjadi cliche di sejumlah
film. Mitosnya adalah bila Anda menjatuhkan koin dari
puncak bangunan tinggi (seperti Empire State Building) – koin
ini akan memperoleh kecepatan yang bisa membunuh
seseorang bila mendarat di atas manusia di darat. Tapi
faktanya adalah, aerodinamika sebuah koin tidak cukup untuk
membuatnya berbahaya. Apa yang akan terjadi adalah orang
yang terkena koin tersebut hanya merasa diketuk kepalanya –
tentunya mereka selamat dari “bencana” tersebut.
5. Sel otak tak dapat beregenerasi
Alasan mitos ini menjadi semakin umum adalah karena
mitos ini dipercayai dan diajarkan oleh komunitas ilmiah
dalam jangka waktu yang lama. Tetapi pada tahun 1998,
ilmuwan di Sweden and the Salk Institute di La Jolla, California
menemukan bahwa sel otak pada manusia dapat
beregenerasi. Sebelumnya lama dipercayai bahwa otak yang
kompleks dapat terganggu oleh pertumbuhan sel baru, tapi
studi menemukan bahwa memori dan pusat pembelajaran
otak dapat menciptakan sel baru – memberikan harapan
kepada penyembuhan penyakit seperti Alzheimer.
6. Ada sisi tergelap dari bulan
Sebenarnya – setiap bagian dari bulan disinari pada suatu
waktu oleh matahari. Kesalahpahaman ini muncul karena ada
sisi tergelap bulan yang tak pernah tampak ke Bumi. Ini
disebabkan oleh penguncian gelombang; hal ini dikarenakan
bahwa tarikan gravitasi Bumi terhadap bulan sangat kuat
sehingga bulan hanya menampakkan satu wajah ke
kita.Wikipedia menyebutkan: “Penguncian gelombang terjadi
ketika gradien gravitasi menyebabkan satu sisi tubuh
astronomis selalu menghadap tubuh yang lain; contohnya,
satu sisi Bulan selalu menghadap Bumi. Tubuh yang terkunci
gelombang lama berotasi sebagaimana berevolusi terhadap
Bumi. Rotasi ini menyebabkan satu belahan Bulan selalu
menghadap Bumi.”
7. Makanan yang jatuh ke lantai dianggap aman
dimakan bila diambil kembali dalam lima detik
Ini adalah omong kosong yang pastinya dikenal banyak
orang. Bila ada kuman di lantai dan makanan mendarat di
atasnya, otomatis mereka menempel ke makanan. Selain itu,
memakan kuman dan kotoran tidak selalu menjadi hal buruk
karena mereka membantu kita membangun sistem
kekebalan tubuh yang kuat.
8. Polaris adalah bintang paling terang di langit malam
belahan utara
Sirius sebenarnya lebih terang dengan magnitudo -1.47 bila
dibandingkan dengan Polaris yaitu 1.97 (semakin rendah
angkanya, semakin terang bintangnya). Pentingnya Polaris
adalah bahwa posisinya di langit menandakan Utara – dan
karena itu pula bintang ini dijuluki “Bintang Utara”. Polaris
adalah bintang paling terang di konstelasi Ursa Minor dan
merupakan Bintang Utara saat ini ketika bintang kutub
berubah sepanjang waktu karena bintang menampakkan
perpindahan berlanjutan yang lambat terhadap poros Bumi.
9. Ketika tubuh dipaparkan dengan kehampaan ruang
angkasa, tubuh manusia meledak
Mitos ini adalah hasil dari film-film fiksi ilmiah yang
menggunakannya supaya memberi ketertarikan terhadap
alur cerita. Faktanya, manusia dapat selamat 15 – 30 detik di
luar angkasa apabila mereka menghembuskan napas
sebelum terpapar hampa udara (ini mencegah paru-paru
meledak dan mengirimkan udara ke pembuluh darah).
Setelah 15 atau 30 detik, kekurangan oksigen menyebabkan
ketidaksadaran diri yang membawa pada kematian karena
kehabisan napas.
10. Evolusi mengakibatkan sesuatu beranjak dari
“rendah” ke “tinggi”
Padahal faktanya adalah bahwa seleksi alam mengeluarkan
gen yang tidak sehat dari kolam gen, ada banyak kasus ketika
sebuah organisme tak sempurna selamat. Contohnya adalah
jamur, hiu, udang, dan lumut – semuanya tetap sama
sepanjang waktu. Organisme-organisme ini beradaptasi
dengan lingkungan mereka tanpa mengalami perubahan.
Takson lain juga berubah besar, tapi tidak berubah lebih baik.
Sejumlah makhluk mengalami perubahan lingkungan dan
adaptasinya tidak terlalu baik terhadap suasana yang baru.
Kecocokan mereka terhubung dengan lingkungan, bukan
perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar