Senin, 10 Januari 2011

Tuhan itu Tidak Ada? (Inspiring Story)

Seorang Pria tiba di barber shop untuk memotong dan merapikan rambutnya. Tak lama kemudian, si tukang cukur pun mulai memotong rambut pelanggannya tersebut.

Tanpa maksud apapun, mulailah keduanya terlibat dalam suatu topik pembicaraan yang menghangatkan. Mereka membicarakan banyak hal, ekonomi, politik, olahraga, dan lainnya. Entah kenapa, tiba-tiba topik pembicaraan tersebut beralih, mereka mulai membicarakan eksistensi Tuhan.


"Saya sama sekali tidak percaya Tuhan itu ada" gerutu si tukang cukur.

“Kenapa kamu berkata begitu?!” timpal si pelanggan yang kaget.

"Begini.. Coba kau perhatikan jalanan itu" si tukang cukur menunjuk kearah jalanan kumuh di depan Barber Shop-nya. Si tukang cukur itu tiba-tiba terdiam. Seolah-olah dia sedang berpikir untuk menjelaskan dari mana dia harus memulai pembicaraannya sehingga bisa membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada.

“Coba yakinkanlah diriku bahwa Tuhan itu memang tidak ada.” tegas si pelanggan.

"Jika Tuhan itu ada, mengapa banyak orang susah? mengapa banyak orang yg sakit? Jika Tuhan memang benar ada, maka otomatis tidak akan ada orang sakit ataupun kesusahan. Saya tak bisa membayangkan bagaimana Tuhan yang maha adil dan maha penyayang membiarkan ribuan manusia ciptaannya terlantar begitu saja dan menderita kesakitan." Kata si Tukang cukur dengan serius.

Demikianlah argumen-argumen pedas yang dilontarkan tukang cukur kepada si pelanggan.

Pelanggan itupun diam sejenak. Kata-kata itu benar-benar memiliki makna yang dalam baginya. Ingin rasanya ia berdebat dengan si tukang cukur. Namun, ia tahu bahwa tukang cukur itu sedang memegang pisau cukur yang tajam dan bersiap-siap untuk mencukur brewok yang tumbuh lebat di sekitar lehernya.

Demi menjaga konsentrasi tukang cukur, akhirnya pelanggan itu memutuskan untuk diam dan tidak meresponnya.
Lagipula, mana ada pelanggan waras yang ingin membuat seorang tukang cukur skeptis dan marah dalam posisi seperti itu kan?

Alhasil pelanggan itu memutuskan untuk tidak berdebat dengannya.

Beberapa menit kemudian, tukang cukur itu akhirnya menyelesaikan pekerjaannya dengan senyuman dan pelanggan itupun pergi meninggalkan barber shop tersebut.

Tak seberapa jauh setelah dia meninggalkan tempat itu. Tiba-tiba si pelanggan tadi melihat seseorang di jalanan dengan rambut yang panjang, berombak kasar, dekil dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu benar-benar terlihat kotor dan tidak terawat.

Setelah menyaksikan orang tersebut, si pelanggan segera memutuskan untuk kembali ke barber shop tempat dia mencukur rambutnya.

Setibanya di sana, dia langsung berkata kepada si tukang cukur. “Kamu tahu gak? Sebenarnya Tukang Cukur itu tidak ada!” tegas si pelanggan.

Tukang cukur itu sangat kaget dan merasa terhina. “Apa kamu bilang?! Apa kamu pikir saya tidak tahu cara mencukur?!" geram si tukang cukur. "Kenapa kamu bisa bilang begitu? Ini barber shop saya, dan saya selalu ada di sini, karena itu saya adalah seorang tukang cukur."

"Bahkan bukankah saya baru mencukur rambutmu?!” Demikian kata si tukang cukur yang kesal dengan perkataan pelanggan tadi.

“Tidak! Tukang cukur itu tidak ada." Kata si Pelanggan. "Sebab, jika tukang cukur itu ada, maka tidak akan ada orang yang berambut panjang, dekil, dan brewok yang kotor seperti orang di depan sana!"

“Ah tidak! Itu jelas bukan alasan! Karena faktanya, tukang cukur itu tetap ada!” Sanggah si tukang cukur. “Apa yang kamu lihat itu adalah disebabkan kesalahan mereka sendiri. Kenapa mereka tidak datang saja kepada saya dan meminta untuk dipotongkan rambutnya"

“Tepat!" cetus si pelanggan. “Itulah poin utamanya!"

"Apa maksudmu?" tanya si tukang cukur kebingungan.

"Sama saja kasusnya dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA! Tapi apa yang terjadi?"
kata si pelanggan. "Manusia-lah yang tidak mau datang kepadaNya dan tidak mau mencariNya. Oleh karena itu banyak manusia tertimpa berbagai kesusahan di dunia ini. Itulah karena mereka sendiri yang tidak mencari Tuhan dan meminta bantuannya..”
si Tukang cukur seketika terdiam.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar