Selasa, 23 November 2010

Bai Fang Li, seorang dermawan yang Miskin...

Bai Fang Li

Namanya BAI FANG LI. Pekerjaannya adalah seorang tukang becak. Seluruhhidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untukmemberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana sajapelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya.

Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuranbecaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luarbiasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnyauntuk bersekutu dengan Tuhan. Dia melalang dijalanan, di atas becaknya untukmengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelahjam delapan malam.

Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramahdan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapaorang harus membayar jasanya. Namun karena kebaikan hatinya itu, banyakorang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena tidak tega,melihat bagaimana tubuh yang kecil malah tergolong ringkih itu dengan nafasyang ngos-ngosan (apalagi kalau jalanan mulai menanjak) dan keringatbercucuran berusaha mengayuh becak tuanya.

Bai Fang Li tinggal disebuah gubuk reot yang nyaris sudah mau rubuh, didaerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, parapenjual asongan dan pemulung lainnya. Gubuk itupun bukan miliknya, karena iamenyewanya secara harian. Perlengkapan di gubuk itu sangat sederhana. Hanyaada sebuah tikar tua yang telah robek-robek dipojok-pojoknya, tempat dimanaia biasa merebahkan tubuh penatnya setelah sepanjang hari mengayuh becak.

Gubuk itu hanya merupakan satu ruang kecil dimana ia biasa merebahkantubuhnya beristirahat, diruang itu juga ia menerima tamu yang butuhbantuannya, diruang itu juga ada sebuah kotak dari kardus yang berisibeberapa baju tua miliknya dan sebuah selimut tipis tua yang telahbertambal-tambal. Ada sebuah piring seng comel yang mungkin diambilnya daritempat sampah dimana biasa ia makan, ada sebuah tempat minum dari kaleng.Dipojok ruangan tergantung sebuah lampu templok minyak tanah, lampu yangbiasa dinyalakan untuk menerangi kegelapan di gubuk tua itu bila malam telahmenjelang.

Bai Fang Li tinggal sendirian digubuknya. Dan orang hanya tahu bahwa iaseorang pendatang. Tak ada yang tahu apakah ia mempunyai sanak saudarasedarah. Tapi nampaknya ia tak pernah merasa sendirian, banyak orang yangsuka padanya, karena sifatnya yang murah hati dan suka menolong.Tangannyasangat ringan menolong orang yang membutuhkan bantuannya, dan itudilakukannya dengan sukacita tanpa mengharapkan pujian atau balasan.

Dari penghasilan yang diperolehnya selama seharian mengayuh becaknya,sebenarnya ia mampu untuk mendapatkan makanan dan minuman yang layak untukdirinya dan membeli pakaian yang cukup bagus untuk menggantikan baju tuanyayang hanya sepasang dan sepatu bututnya yang sudah tak layak dipakai karenatelah robek. Namun dia tidak melakukannya, karena semua uang hasilpenghasilannya disumbangkannya kepada sebuah Yayasan sederhana yang biasamengurusi dan menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin diTianjin. Yayasan yang juga mendidik anak-anak yatim piatu melalui sekolahyang ada.

Hatinya sangat tersentuh ketika suatu ketika ia baru beristirahat setelahmengantar seorang pelanggannya. Ia menyaksikan seorang anak lelaki kurusberusia sekitar 6 tahun yang yang tengah menawarkan jasa untuk mengangkatbarang seorang ibu yang baru berbelanja. Tubuh kecil itu nampak sempoyonganmengendong beban berat dipundaknya, namun terus dengan semangat melakukantugasnya. Dan dengan kegembiraan yang sangat jelas terpancar dimukanya, iamenyambut upah beberapa uang recehan yang diberikan oleh ibu itu, dan denganwajah menengadah ke langit bocah itu berguman, mungkin ia mengucapkan syukurpada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu.

Beberapa kali ia perhatikan anak lelaki kecil itu menolong ibu-ibu yangberbelanja, dan menerima upah uang recehan. Kemudian ia lihat anak ituberanjak ketempat sampah, mengais-ngais sampah, dan waktu menemukan sepotongroti kecil yang kotor, ia bersihkan kotoran itu, dan memasukkan roti itukemulutnya, menikmatinya dengan nikmat seolah itu makanan dari surga.

Hati Bai Fang Li tercekat melihat itu, ia hampiri anak lelaki itu, danberbagi makanannya dengan anak lelaki itu. Ia heran, mengapa anak itu takmembeli makanan untuk dirinya, padahal uang yang diperolehnya cukup banyak,dan tak akan habis bila hanya untuk sekedar membeli makanan sederhana."Uang yang saya dapat untuk makan adik-adik saya...." jawab anak itu."Orang tuamu dimana...?" tanya Bai Fang Li."Saya tidak tahu...., ayah ibu saya pemulung.... Tapi sejak sebulan lalusetelah mereka pergi memulung, mereka tidak pernah pulang lagi. Saya harusbekerja untuk mencari makan untuk saya dan dua adik saya yang masiherempuan kurus berumur 5 tahun dan 4 tahun. Kedua anakperempuan itu nampak menyedihkan sekali, kurus, kotor dengan pakaian yangcompang camping.

Bai Fang Li tidak menyalahkan kalkecil..." sahut anak itu.

Bai Fang Li minta anak itu mengantarnya melihat ke dua adik anak lelakibernama Wang Ming itu. Hati Bai Fang Li semakin merintih melihat kedua adikWang Fing, dua anak pau tetangga ketiga anak itu tidak terlaluperduli dengan situasi dan keadaan ketiga anak kecil yang tidak berdaya itu,karena memang mereka juga terbelit dalam kemiskinan yang sangat parah,jangankan untuk mengurus orang lain, mengurus diri mereka sendiri dankeluarga mereka saja mereka kesulitan.

Bai Fang Li kemudian membawa ke tiga anak itu ke Yayasan yang biasamenampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Pada pengurus yayasan itu BaiFang Li mengatakan bahwa ia setiap hari akan mengantarkan semuapenghasilannya untuk membantu anak-anak miskin itu agar mereka mendapatkanmakanan dan minuman yang layak dan mendapatkan perawatan dan pendidikan yanglayak.

Sejak saat itulah Bai Fang Li menghabiskan waktunya dengan mengayuh becaknyamulai jam 6 pagi sampai jam delapan malam dengan penuh semangat untukmendapatkan uang. Dan seluruh uang penghasilannya setelah dipotong sewagubuknya dan pembeli dua potong kue kismis untuk makan siangnya dan sepotongkecil daging dan sebutir telur untuk makan malamnya, seluruhnya iasumbangkan ke Yayasan yatim piatu itu. Untuk sahabat-sahabat kecilnya yangkekurangan.

Ia merasa sangat bahagia sekali melakukan semua itu, ditengah kesederhanaandan keterbatasan dirinya. Merupakan kemewahan luar biasa bila ia beruntungmendapatkan pakaian rombeng yang masih cukup layak untuk dikenakan di tempatpembuangan sampah. Hanya perlu menjahit sedikit yang tergoyak dengan kainyang berbeda warna. Mhmmm... tapi masih cukup bagus... gumannya senang.

Bai Fang Li mengayuh becak tuanya selama 365 hari setahun, tanpa perdulidengan cuaca yang silih berganti, ditengah badai salju turun yang membekukantubuhnya atau dalam panas matahari yang sangat menyengat membakar tubuhkurusnya.

"Tidak apa-apa saya menderita, yang penting biarlah anak-anak yang miskinitu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah. Dan saya bahagiamelakukan semua ini...," katanya bila orang-orang menanyakan mengapa ia mauberkorban demikian besar untuk orang lain tanpa perduli dengan dirinyasendiri.

Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, sehingga hampir 20tahun Bai Fang Li menggenjot becaknya demi memperoleh uang untuk menambahdonasinya pada yayasan yatim piatu di Tianjin itu.Saat berusia 90 tahun, dia mengantarkan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500(sekitar 650 ribu rupiah) yang disimpannya dengan rapih dalam suatu kotakdan menyerahkannnya ke sekolah Yao Hua.

Bai Fang Li berkata "Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidakdapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang terakhir yang dapat sayasumbangkan......" katanya dengan sendu.Semua guru di sekolah itu menangis........

Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal dalam kemiskinan.Sekalipun begitu, dia telah menyumbangkan disepanjang hidupnya uang sebesarRMB 350.000 (kurs 1300, setara 455 juta rupiah, jika tidak salah) yang diaberikan kepada Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin untukmenolong kurang lebih 300 anak-anak miskin.

Foto terakhir yang orang punya mengenai dirinya adalah sebuah foto dirinyayang bertuliskan " Sebuah Cinta yang istimewa untuk seseorang yang luarbiasa".

Bila SESEORANG yang miskin menyumbang dari kekurangannya, maka ia adalah salah satu PENGHUNI SURGA yang diutus ke dunia, yang mengajarkan kita untukselalu BERSYUKUR dan selalu BERBAGI kepada sesama.


1 komentar:

  1. Menyukainya:
    Vina Novena
    סוזן Yetty
    Viona Scofield
    Nicole Hamann
    Andreas Jonathan
    Jojo HateFesbok
    Mu Lan LeBleau
    Acun Suyono
    Siau Li
    Yan Mangkuwedok
    Hanna Kombaitan Gad

    Yang Koment:

    Pagi om . . .
    Thx unt santapanx yg lezat . . .
    Have a great day . .
    (Terserah Kalian)

    Dah pernah baca ....
    Thnx dah mengingatkan :)
    (Cahaya Hati)

    aku bangga di_tag dlm note's km. thanx eah,met pagi.
    (Reani Ardita)

    Thx Bro,...it's very touching me,...thx 4 ur tag,....that's remind me that I have to do more best's Things,...Jbu more Bro,...!!!
    (Hanna Kombaitan Gad)

    terharu....huuhuu....:'(
    (Siau Li)

    Puji Tuhan ada Bai Fang Li, ada mother Theresa.... dan ada... Dimas. yg lain segera menyusul cari perkenan Tuhan....ayo dont wait, hurry up
    (Mulia Agung)

    Dia bukan pribadi terkenal dimata smua agama,bukan tokoh para pejuang lembaga sosial,bukan jutawan diantara para dermawan yg bertitel bisnisman...tetapi???" subhanallaah.....jiwanya dikenal oleh seluruh penduduk langit melebihi para agamawan,tokoh relawan yayasan ataupun para bisnisman, para malaikat mmperbincangkan kemuliaan hatinya disetiap sudut jagad raya"
    (Jyoan Jbg)

    ‎@JJ..... itu yang lebiah penting, bukti!......aku doakan kamu jg bisa seperti itu yah.... Tuhan menolongmu.
    (Mulia Agung)

    M.A@; alhamdulillaah....amiin Allahumma amiin " trims saudaraku, insyaALLAH.....
    (Jyoan Jbg)

    Kupanjatkan doa pagi ini utknya,sungguh mulia,bahkan apabila dia diabadikan tuk dijadikan patung dari logam mulia..dan dijadikan monumen dikota itu,sungguh pantas dia mendapatnya...thank!s i like it..
    (Ifan Samudera)

    semua hal besar dimulai dari hal yg kecil.tp tidk akan terwujud tanpa langkah nyata ato action.
    Kisah yg sangat inspiratif
    Yg memompa pribadi kita untuk berbuat yg terbaik
    Disudut mmanapun kita berada,ada hal2 kecil yg bisa kita lakukan utk me...nginspirasi org lain agar berbuat sesuatu yg berguna,tdk saja utk diri sendiri,tp jg org lain.
    Dimas sdh memulai dgn cerita yg meninspirasi org,tinggal bagaimana org lain mengaplikasikan dlm hidup.thanks;Dimas sdh berbagi...Lihat Selengkapnya
    (Jamson Sinaga)

    Sgt mudah mencari org yg mberi dr kelebihannya, namun sgt sulit mncari org yg mberi dr kekurangannya. Thanks for your story bro.
    (Crysti Mei Manik)

    kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi dirimu sendiri...amin..
    (Susi Ana)

    aduch mz'dim merinding q bc'ny.
    Bner2 hati sang malaikat.
    (De'Wulan Ahak Uhuk))

    q kuk g dtag? hikz T.T
    (Rënô Retürn)

    MenggUgaH nuRani..
    (Selma Cheramy)


    cerita cinta buat umat manusia yg b'kekurangan dari seorang yg b'kekurangan namun kaya,,,,,,

    sebab dia kaya di hadapan Allah
    kalah gw ma dia,,,,,gw masih suka mikir klo lgi kekurangan duit,,
    thx ya udh d tag,,,,sebuah peringatan n ajaran utk h...idup lebih peduli bgi org lain,,,,,,Lihat Selengkapnya
    (סוזן Yetty)

    Luar biasa bro, kiranya kita broleh kmurahan hati yg sama mmberi dari kkurangan kita....
    (Imam Lewi)

    BalasHapus