Sabtu, 18 Desember 2010

Vatikan dan Obeliks

Sebagai pintu masuk utama Vatikan bagi khalayak umum, alun-alun Santo Petrus adalah saksi dimana keriuhan berkat-berkat suci dan para umat serta turis bertemu.

Tiang Obeliks setinggi 40 meter (13 kaki) yang terletak di tengah-tengah alun-alun Santo Petrus ini berasal dari abad ke-13 SM dan pada mulanya digunakan untuk menandai titik pusat dari alun-alun Caligula (yang kemudian menjadi alun-alun Nero) pada abad pertama di Roma. Relokasi yang kedua dari tiang ini merupakan proyek yang paling ambisius dan menantang secara arsitektural dari Paus Siktus V pada tahun 1586. Proyek ini pada awalnya ditawarkan pada Michelangelo. Namun, Michelangelo menolaknya dengan alasan ia merasa bahwa tiang ini dapat roboh dan hancur.


Akhirnya, Domenico Fontana berani mengambil alih pekerjaan ini. Tangga-tangga kuda-kuda yang besar, ratusan tali, dan berlusin-lusin tim pria dilibatkan dalam proyek yang paling menantang ini. Pada tahun 1817, serangkan batu melingkar dipasang menjadi ubin dari alun-alun tersebut untuk menandai puncak dari bayangan tiang obeliks ini saat bayangan tersebut bergerak membentuk berbagai arah waktu. Akhirnya, sebuah jam matahari yang besar dan mengagumkan dapat menjadi simbol khusus dari Alun-alun Santo Petrus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar